Pasukan junta militer Myanmar merebut kota yang dikuasai milisi pejuang

- 19 Mei 2021, 14:52 WIB
Ilustrasi militer Myanmar.
Ilustrasi militer Myanmar. /Pixels

WartaBulukumba - Asap tebal membubung tinggi di mana-mana. Desing peluru tajam setiap saat melubangi kepala atau pun bagian lain dari tubuh yang tak terlindungi.

Hari-hari di Myanmar bukan lagi aksi demonstrasi melawan gas air mata di jalanan melainkan perang sungguhan melawan junta militer.

Hutan, desa dan lembah merupakana satu-satunya ruang perlindungan paling aman bagi ribuan penduduk kota perbukitan di barat laut Myanmar.

Baca Juga: Warga Ashkelon di wilayah Zionis harus hidup di tempat penampungan roket

Mereka memutuskan bersembunyi sejak hari Senin 17 Mei 2021.

Mereka melarikan diri dari serangan pasukan negara, kata saksi mata, ketika pasukan junta militer merangsek ke kota setelah berhari-hari bertempur melawan milisi lokal.

Mindat, sekitar 100 km dari perbatasan India di negara bagian Chin, telah menyaksikan beberapa pertempuran paling sengit sejak kudeta 1 Februari yang menyebabkan munculnya tentara lokal yang mencekik upaya junta untuk mengkonsolidasikan kekuasaan. 

Baca Juga: Di Gaza, ruang kelas PBB menjadi asrama saat warga Palestina mengungsi

Darurat militer dideklarasikan di Mindat pada hari Kamis sebelum tentara melancarkan serangannya, menggunakan artileri dan helikopter terhadap Pasukan Pertahanan Chinland yang baru dibentuk.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x