Revolusi Musim Semi Myanmar, demonstran melawan dengan senjata dan bom rakitan

- 3 Mei 2021, 14:34 WIB
Ilustrasi: Militer Myanmar.
Ilustrasi: Militer Myanmar. /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

WartaBulukumba - Sebuah ledakan bom menggetarkan area barak polisi di Yangon. Ahad pagi itu kembali terdiri dari bara, beberapa kendaraan terbakar.

Polisi dan tentara memberondong para demonstran pada hari Ahad 2 Mei 2021 yang terhitung salah satu gelombang protes terbesar dan semakin terarah pada apa yang dikenal dengan sebutan Revolusi Musim Semi. Lagi, delapan orang meregang nyawa.

Tiga bulan setelah kudeta 1 Februari menjerumuskan negara itu ke dalam krisis, senjata api buatan tangan dan bom rakitan di kubu demonstran harus dihadapi oleh Junta Militer Myanmar.

Baca Juga: Warga Muhammadiyah berlebaran hari Kamis 13 Mei 2021

"Guncang dunia dengan suara persatuan rakyat Myanmar," demikian bunyi seruan demonstran.

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Senin3 Mei 2021, arus demonstran, beberapa dipimpin oleh biksu Buddha, mengalir melalui kota-kota di seluruh negeri, termasuk pusat komersial Yangon dan kota kedua Mandalay, di mana dua orang ditembak dan dibunuh, kantor berita Mizzima melaporkan.

Situs berita Irrawaddy sebelumnya memposting foto seorang pria yang dikatakan sebagai petugas keamanan berpakaian preman membidik dengan senapan di Mandalay.

Baca Juga: Suporter Manchester United rusuh di Old Trafford, jadwal laga kontra Liverpool batal

Tiga orang tewas di pusat kota Wetlet, kata kantor berita Myanmar Now, dan dua orang tewas di berbagai kota di Negara Bagian Shan di timur laut, dua media melaporkan. Satu orang juga tewas di kota pertambangan giok utara Hpakant, Grup Berita Kachin melaporkan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah