7 bulan genosida Israel Penjajah terhadap rakyat Palestina: Tak ada tempat aman di Gaza hingga Rafah

- 11 Mei 2024, 16:19 WIB
Salah satu sudut Gaza yang hancur akibat serangan bom Zionis.
Salah satu sudut Gaza yang hancur akibat serangan bom Zionis. /REUTERS/Hatem Khaled

WartaBulukumba.Com - Bocah Palestina itu tertawa, berlari, menikmati kehidupan dengan penuh semangat. Namun, hari ini, senyum itu padam, bocah itu tak pernah melihat pagi lagi.

Sebuah video yang diunggah Palestine Info Center di X memperlihatkan seorang bocah kecil Palestina bernama Mu'min terlihat kuat sehari sebelumnya. bahagia, tumbuh, penuh kehidupan. Tentara Zionis membantai dia saat tidur tadi malam dengan bom. 
 
Video memilukan lainnya, diunggah Quds News Network di X, seorang bayi yang mendadak yatim piatu dan sendiri di dunia. Zionis membunuh seluruh keluarganya.
 
7 bulan genosida Israel Penjajah berlangsung terhadap rakyat Palestina. Dan tak ada tempat aman di Gaza hingga Rafah.
 
 
Sebuah video lagi memperlihatkan jenazah anak-anak, wanita, dan seluruh keluarga di Jalan Al-Rimal yang terkapar di pusat Kota Gaza.
 
Koresponden MEMO, Motasem A Dalloul mengatakan bahwa situasi terus memburuk.
 
"Itu adalah malam yang sangat buruk bagi saya dan semua orang di Gaza. Puluhan orang terbunuh dan ratusan terluka dalam keadaan berat pengeboman 'Israel' di lingkungan Al Zaytoun dan Al Sheikh Ridwan di Gaza, kamp pengungsi Al Nusairat di Area Tengah dan di Rafah!" kata Motasem A Dalloul sambil mengunggah foto-foto memilukan para syuhada Gaza di X pada Sabtu, 11 Mei 2024.
 

Tidak ada satu pun tempat aman

Sebuah video yang beredar menunjukkan kru Pertahanan Sipil berupaya untuk mengevakuasi para martir dan orang hilang akibat pendudukan yang menargetkan rumah keluarga rekan jurnalis Bahaa Okasha di lingkungan Al-Qasasib di Kamp Jabalia, Jalur Gaza utara.
 
 
Entah kemana rakyat Gaza akan pergi. Israel Penjajah menuntut wilayah baru di perbatasan Mesir di Rafah, evakuasi ke Khan Yunis, dan pada saat yang sama tank 'Israel' maju ke wilayah timur Khan Yunis dan melakukan pembantaian.
 
Penduduk kamp Jabalia dan Beit Lahia menyerukan evakuasi ke sebelah barat Kota Gaza, dan pada saat yang sama tank-tank bergerak maju di lingkungan Al-Zaytoun dan Al-Sabra di Kota Gaza.
 
 
Serangan udara dan artileri tidak berhenti di seluruh Jalur Gaza. 'Israel' mendorong agar rakyat Palestina beralih dari kematian tertentu ke kemungkinan kematian lainnya.
 
Ribuan mil dari Gaza, sekelompok profesor di Universitas Princeton di New Jersey mengumumkan mogok makan 24 jam. Terlihat dalam video di Instagram yang di-repost Khaberni di X.
 
"Solidaritas kami terhadap mahasiswanya yang telah melakukan mogok makan selama lima hari, untuk mendukung Gaza dan Palestina!" demikian pernyataan mereka.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah