Paus Franciscus meminta rakyat Myanmar untuk tidak menyerah

- 17 Mei 2021, 18:20 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. / Catholic News Agency

WartaBulukumba - Penderitaan secara kolektif di berbagai belahan dunia -salah satunya adalah perang- bisa melahirkan keputusasaan. 

Realitas tak terperikan itu menuai perhatian khusus dari Paus Fransiskus. Sebuah wejangan diungkapkannya pada Misa khusus untuk komunitas Myanmar di Italia pada Ahad 16 Mei 2021. 

Dia meminta rakyat Myanmar untuk tidak menyerah pada "logika kebencian dan balas dendam", atau untuk mengkompromikan nilai-nilai mereka. 

"Orang-orang Myanmar tidak boleh putus asa dalam menghadapi kejahatan atau membiarkan diri mereka terpecah belah," kata Paus Fransiskus di hadapan jemaat.

Baca Juga: Komnas KIPI: Belum ada orang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Sebagaimana menghiasi linimasa pemberitaan internasional, junta militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta 1 Februari, menggagalkan kemajuan tentatif negara itu menuju demokrasi penuh dan memicu protes yang ditanggapi dengan tindakan keras berdarah.

Paus Fransiskus, yang mengunjungi negara Asia Tenggara itu pada 2017, telah berulang kali mengecam kudeta tersebut dan pada Ahad kemarin mengadakan kebaktian khusus bagi umat beriman Myanmar di Basilika Santo Petrus.

"Negara Myanmar yang Anda cintai sedang mengalami kekerasan, konflik, dan penindasan," kata paus dalam homili yang diucapkan dengan keras, mendesak umat untuk menarik inspirasi dari jam-jam terakhir Yesus Kristus sebelum penyalibannya.

Baca Juga: Novel Baswedan: Belum ada pegawai KPK menerima pemecatan

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x