PBB: Jutaan warga Myanmar terancam kelaparan

- 22 April 2021, 16:21 WIB
Anggota angkatan bersenjata berjaga-jaga selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar 27 Maret 2021.
Anggota angkatan bersenjata berjaga-jaga selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar 27 Maret 2021. /Ruters / Stringer

WartaBulukumba - Krisis yang melanda Myanmar masih jauh dari kata selesai. Darah masih juga mengucur membasuh negeri seribu pagoda yang tandus oleh hak-hak demokrasi.

Ratusan jiwa yang terenggut, dewasa dan anak-anak, belum juga cukup untuk menyelesaikan polemik perebutan tahta yang telah berlangsung sejak Februari lalu.

Kini negara itu dilanda kerawanan pangan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksikan jutaan penduduk negeri itu akan didera kelaparan dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Presiden FIFA tolak keras European Super League

Analisis lebih lanjut dari Program Pangan Dunia (WFP) menunjukkan bahwa sekitar 3,4 juta penduduk di negara itu akan berjuang membeli makanan dalam tiga hingga empat bulan mendatang. Wilayah perkotaanlah yang mengalami dampak paling buruk. Sejumlah warga di wilayah tersebut telah kehilangan pekerjaan mereka di bidang manufaktur, konstruksi dan jasa. Kenaikan harga pangan pun digadang-gadang akan semakin memperparah keadaan tersebut.

"Semakin banyak orang miskin kehilangan pekerjaan dan tidak mampu membeli makanan," kata direktur negara Stephen Anderson dalam sebuah pernyataan dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Kamis 22 April 2021.

"Respons bersama diperlukan sekarang untuk meringankan penderitaan segera, dan untuk mencegah kemerosotan yang mengkhawatirkan dalam keamanan pangan," lanjutnya.

Baca Juga: Sudjiwo Tedjo: mengenang Kartini baiknya juga mengenang Kartono

WFP mengatakan harga pasaran beras dan minyak goreng telah naik sampai kisaran 5% dan 18% sejak akhir Februari lalu. Makanan kurang bergizi akan menjadi santapan warga di pusat kota Yangon. Mereka pun akan terlilit hutang demi memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x