WartaBulukumba - Binatu digantung di tali cuci darurat, ibu-ibu menggosok bayi di wastafel kamar mandi.
Di sana dalam ruang-ruang kelas, sebuah asrama darurat tampak dengan meja ditumpuk dan selimut tersebar di lantai.
Begitulah, sekolah-sekolah yang dikelola PBB di Gaza terlihat sangat kecil sebagai tempat belajar akhir-akhir ini.
Baca Juga: Pentagon dilaporkan memiliki 60 ribu tentara rahasia di seluruh dunia
Di tengah hujan rolet dan bom yang dilesakkan Zionis dengan milisi perlawanan Palestina yang kini sudah berada di pekan kedua, maka sekolah milik PBB adalah salah satu alternatif tempat berlindung.
Bagi orang-orang Palestina yang berdesakan di jalur sempit tanah ini, terjepit di antara wilayah pendudukan Zionis, Mediterania, dan sebagian kecil Mesir, hanya ada sedikit tempat untuk berlindung dari pemboman.
Satu-satunya pilihan bagi mereka adalah melarikan diri ke sekolah yang dikelola oleh badan pengungsi PBB UNRWA.
Baca Juga: Dua prajurit TNI di Yahukimo gugur, 2 senjata api dirampas kelompok penyerang
Diperkirakan terdapat 47.000 warga Palestina sekarang berkemah di 58 lembaga pendidikan yang dikelola di daerah kantong tersebut.