Warga Ashkelon di wilayah Zionis harus hidup di tempat penampungan roket

- 19 Mei 2021, 14:34 WIB
Tiga orang serdadu Zionis.
Tiga orang serdadu Zionis. /Pixabay

WartaBulukumba - Ia berdiri di atas ranjang bayinya, di tempat penampungan roket Zionis yang bercat putih.

Di sanalah Natanel Sharvit menghabiskan hari-harinya. Jika dia mengambil risiko pergi ke luar, maka ia telah menempuh alternatif terburuk.

Dia dan keluarganya hidup di bawah ancaman serangan roket yang hampir terus-menerus diluncurkan oleh Hamas dan Jihad Islam dari Jalur Gaza, hanya 12 mil (19 km) dari rumah mereka di kota pantai Ashkelon di wilayah Zionis.

Baca Juga: Pentagon dilaporkan memiliki 60 ribu tentara rahasia di seluruh dunia

Sharvit, bersama istri dan keempat anaknya tidak lagi menghiraukan perang udara yang berkecamuk di atas kepala mereka daripada warga sipil Palestina yang tinggal di sisi lain dari penghalang militer Zionis yang memisahkan Gaza utara dari negara Zionis selatan.

Yang bisa mereka lakukan hanyalah menunggu, dan berharap untuk kembali ke situasi yang normal.

"Kami berada dalam situasi ini selama bertahun-tahun sekarang, hampir 20 tahun. Saya tidak tahu persis berapa lama," kata Sharvit kepada Reuters.

Baca Juga: Dua prajurit TNI di Yahukimo gugur, 2 senjata api dirampas kelompok penyerang

"Kami tidak meninggalkan tempat penampungan, bermain-main di sini, mencoba menghabiskan waktu sebanyak mungkin dan berharap semuanya akan baik-baik saja," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x