Pada akhirnya, yang akan mengembalikan semua hutang negara itu kelak adalah rakyat Indonesia juga. Maka itu yang akan menanggung penderitaan atas keputusan Presiden Jokowi yang salah itu, kelak akan ditanggung dan mendera rakyat Indonesia juga.
Bapak Presiden, kami akan berdoa dengan Bahasa Bumi dengan Judul : "Doa Satu Rakyat".
Doa satu rakyat yang bahagia, karena pemimpinnya, maka itu akan menjadi doa yang menjadi wujud rasa syukur yang mengalir tak terbatas di setiap hati dalam kebahagiaan ribuan bahkan jutaan hati rakyat.
Tapi jika doa satu rakyat adalah penderitaan, karena keputusan pejabat pemerintah yang salah. Maka doa satu rakyat ini akan berbalik menjadi azab segenap anak keturunan yang ada.
Demikian surat terbuka Sri Eko Sriyanto Galgendu yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo bersama do'anya yang puitis dan kritis.***