Ada yang luput dari perhitungan terkait IKN Nusantara? Teman dekat Presiden Jokowi ungkap hal mengejutkan

- 25 September 2023, 16:12 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Pekerja menyelesaikan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa, 22 Agustus 2023. /Antara/M Risyal Hidayat/

WartaBulukumba.Com - Jauh di kedalaman hutan Kalimantan Timur, cahaya matahari menyelinap di antara daun-daun pohon, menciptakan bayangan-bayangan indah di tanah yang ditutupi oleh dedaunan lebat. Bunyi riuh hutan, seperti cicit burung dan aliran sungai yang mengalir tenang, mengisi udara dengan harmoni alam.

Sedikitnya 41.493 hektare kawasan hutan bakal dilepaskan untuk lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama IKN Nusantara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Mesin-mesin besar mulai berdatangan. Suara gemuruh dari alat berat menggali tanah dan meratakan pohon-pohon. Para pekerja konstruksi sibuk membangun pondasi bagi gedung-gedung megah yang akan menjadi pusat pemerintahan.

Baca Juga: Kasus Pulau Rempang: Ada konspirasi investasi terselubung?

Seperti diberitakan Antara pada 22 Agustus 2022 lalu, kawasan hutan di Kaltim yang akan dilepas untuk disiapkan sebagai lokasi IKN Nusantara, kata Kepala Badan Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono di Penajam, Jumat, seluas 41.493 hektare itu berstatus hutan produksi yang dapat dikonversi.

Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi tersebut, dilepas kepada Badan Otorita IKN Nusantara dengan diubah status menjadi Areal Penggunaan Lain (APL). APL merupakan areal di luar kawasan hutan atau bidang kehutanan yang dipersiapkan sebagai lokasi IKN tersebut.

Dampak besar jika Ibu Kota Negara pindah

Dalam sebuah wawancara online dengan Sri Eko Sriyanto Galgendu, Ketua Umum (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) yang juga dikenal sebagai seorang teman dekat Presiden Joko Widodo, mengungkapkan keprihatinannya.

Baca Juga: Pulau Rempang: Antara warisan sejarah dan investasi besar

Sri Eko Sriyanto Galgendu, yang memiliki usaha rumah makan sukses di kawasan strategis Juanda Raya dan Pecenongan, melontarkan sederet pandangan berdasarkan analisa.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x