WartaBulukumba.Com - Di fajar yang memecah keheningan, Gunung Ruang berdiri kokoh, geosfernya yang kokoh menjadi saksi atas ribuan tahun sejarah. Setiap kontur dan lipatan pada permukaannya, adalah hasil dari proses orogeni yang tidak pernah berhenti—alam yang terus menerus membentuk dirinya sendiri.
Gunung Ruang dengan kubah magmanya yang mendidih di bawah tanah, mengingatkan pada kekuatan tak terlihat yang mendorong pluton ke permukaan, mengubah bentuk lanskap dengan perlahan tapi pasti.
Dari kejauhan, suara erupsi freatik menggema, membangkitkan kecemasan di kalangan penduduk—Gunung Ruang berbicara dalam bahasa api dan asap. Sementara piroklastik mengalir seperti sungai yang kehilangan jalan pulangnya, membawa serta tefra yang akan menjadi saksi bisu atas segala kekhawatiran hari ini.
Baca Juga: Balada musim tanpa hujan: Prediksi jadwal musim kemarau 2024 oleh BMKG
Media internasional Reuters pada Rabu, 1 Mei 2024 juga menyorot perkembangan terkini Gunung Ruang.
Media itu menulis bahwa Gunung Ruang di Indonesia meletus pada hari Selasa, menyemburkan lava sementara kilatan petir menerangi kawahnya, sehingga memaksa otoritas untuk meningkatkan status peringatan dan mengungsikan lebih dari 12.000 orang yang tinggal di pulau terdekat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat telah terjadi erupsi yang melontarkan abu vulkanik setinggi lima kilometer dari pusat kawah Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang masih level 'AWAS'
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan erupsi itu terjadi pagi ini pada pukul 08.35 WITA dengan kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke timur dan selatan.