WartaBulukumba.Com - Gunung Ruang, layaknya raksasa yang terbangun dari tidur panjangnya, menghembuskan napas panas dan berat ke angkasa.
Pada pukul 08.35 WITA, ia memuntahkan kolom abu setinggi 5.000 meter, laksana pilar kelabu yang menantang langit biru Sulawesi Utara.
Ketika magma mendidih memburu ke permukaan, bukan hanya udara yang terasa bergetar, tapi juga lautan yang mengelilingi pulau tersebut. Laut, seolah memantulkan kemarahan gunung, mulai meracau tidak tentu.
Baca Juga: Balada musim tanpa hujan: Prediksi jadwal musim kemarau 2024 oleh BMKG
Para ahli mengungkapkan kekhawatiran bahwa Gunung Ruang dalam memuntahkan isi perutnya bisa memicu tsunami, mengancam untuk menelan apa pun dalam dekapannya.
Tepat pada pukul 08.35 WITA, gunung tersebut mengeluarkan kolom abu yang menjulang tinggi, mencapai sekitar 5.000 meter di atas puncaknya, menandakan eskalasi dramatis aktivitas vulkanisnya.
Dalam hitungan jam, status gunung dinaikkan kembali menjadi level IV (Awas), sebuah langkah yang menyiratkan urgensi dan potensi bahaya yang signifikan.
Baca Juga: Puncak musim kemarau di Indonesia pada 2024: 61 persen di bawah normal
12 ribu penduduk akan dievakuasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan para ahli geologi bergerak cepat merespon situasi tersebut.