Kanker testis sel nutfah dibagi lagi menjadi 2, yaitu seminoma dan nonseminoma. Jenis seminoma berkembang lebih lambat daripada jenis nonseminoma.
Selain kanker testis sel nutfah, ada jenis kanker testis lain yang jarang terjadi, yaitu tumor sel leydig dan tumor sel sertoli. Kedua jenis kanker testis ini hanya terjadi pada 1–3% dari keseluruhan kasus kanker testis.
Baca Juga: Jangan sepelekan sakit pinggang sebelah kiri, berikut 5 penyebabnya
Penyebab Kanker Testis
Kanker testis terjadi ketika sel-sel di dalam testis tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Tidak diketahui penyebab pasti kondisi ini, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang kanker testis, yaitu:
- Menderita kriptorkismus, yaitu kondisi testis yang tidak turun
- Menderita kelainan perkembangan testis, misalnya akibat sindrom Klinefelter
- Pernah menderita kanker testis sebelumnya
- Memiliki keluarga dengan riwayat kanker testis
- Menderita HIV/AIDS
- Berusia 15–49 tahun
Kenali Gejala Kanker Testis
Kanker testis biasanya hanya tumbuh di satu testis. Gejala yang paling sering terjadi adalah munculnya benjolan atau pembengkakan di testis. Benjolan tersebut bisa sebesar kacang atau lebih besar.
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang muncul akibat kanker testis, di antaranya:
- Nyeri di testis atau skrotum
- Penimbunan cairan di skrotum
- Rasa berat atau tidak nyaman di skrotum
- Sakit atau pegal di area perut dan selangkangan
- Perbedaan ukuran dan bentuk dari kedua sisi kantong skrotum
Jika tidak segera ditangani, kanker testis bisa menyebar (metastasis) ke organ tubuh lain. Kondisi tersebut dapat memunculkan sejumlah gejala sesuai dengan tempat penyebaran sel-sel kanker, seperti:
- Batuk terus-menerus
- Batuk berdarah
- Muncul benjolan atau pembengkakan di leher
- Sakit punggung bawah
- Sesak napas
- Pembengkakan dan pembesaran payudara
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami keluhan yang disebutkan di atas. Segera ke dokter jika benjolan yang dialami membesar dengan cepat, mengalami perubahan warna, atau disertai dengan gangguan berkemih. Pemeriksaan dan penanganan sejak dini dapat mencegah komplikasi.