Wajib tahu jika sedang stres! Temukan sebuah rahasia besar dalam puasa Ramadhan

2 Maret 2024, 16:17 WIB
Ilustrasi puasa Ramadhan - Wajib tahu jika sedang stres! Temukan sebuah rahasia besar dalam puasa Ramadhan /Unsplash/Christopher Jolly

WartaBulukumba.Com - Ketika langit mulai merekah merah menyambut senja, Ramadhan menyapa dengan pelukan hangatnya. Ada ritme tenang yang mengalir di bawah kebisingan rutinitas. Jika Anda sedang berada dalam barisan orang-orang yang mengalami kondisi stres, saatnya memukan rahasianya dalam puasa Ramadhan. Ketahui cara mencegah stres dengan puasa.

Di setiap jengkal masjid, lampu-lampu menjadi saksi bisu, menerangi langkah-langkah yang mencari kedamaian. Suara adzan berkumandang, menyisir hati, mengajak jiwa untuk berlabuh sejenak dari hiruk-pikuk dunia.

Dalam gema Ramadhan, kita diajak untuk meninjau kembali narasi hidup kita sendiri. Kondisi stres, seperti hantu yang sering mengintai dalam celah-celah kesibukan, menjadi tema yang tak terpisahkan dari cerita kehidupan modern. Namun, Ramadhan hadir sebagai interlude, memberikan ruang bagi jiwa untuk bernapas, melepaskan diri dari jerat kegelisahan yang menyelimuti, hingga mencegah stres dengan puasa.

Baca Juga: Ibu hamil wajib tahu! Ada empat manfaat puasa bagi janin

Melodi Puasa dan Harmoni Mental

Bukan sekadar tradisi yang diulang setiap tahun, puasa Ramadhan adalah sebuah perjalanan spiritual yang menggali lebih dalam tentang esensi keberadaan kita.

Seperti yang ditulis oleh Karen Armstrong dalam "A History of God", puasa lebih dari sekadar praktik keagamaan; ia adalah perjalanan menemukan diri sendiri dalam diam.

Studi tentang puasa dan kesehatan mental, seperti yang dipaparkan dalam "Journal of Clinical Psychology", menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara praktik puasa dan peningkatan kesejahteraan mental. Dalam keheningan dan ketenangan Ramadhan, tercipta ruang bagi pikiran untuk merenung dan jiwa untuk meresapi kedamaian.

Baca Juga: Jangan mager saat puasa! Terapkan 7 tips ini agar tidak mengantuk dan lemas selama berpuasa

Dari Kegelapan Stres Menuju Cahaya Ketenangan

Ketika Ramadhan beranjak ke penghujungnya, kita diajak untuk merenungkan perjalanan yang telah kita tempuh. Bulan ini bukan sekadar tentang menahan lapar dan dahaga, melainkan tentang menemukan oasis ketenangan dalam padang pasir kehidupan yang kering.

Dalam buku "The Soul's Code" oleh James Hillman, dijelaskan bagaimana setiap individu memiliki panggilan jiwa yang unik, dan Ramadhan bisa menjadi waktu untuk mendengarkan panggilan tersebut.

Dalam simfoni hidup yang sering kali disertai disonansi stres, Ramadhan hadir sebagai sebuah harmoni yang menenangkan. Ia mengajak kita untuk memandang lebih dalam, melihat lebih jauh dari sekadar rutinitas harian, menemukan makna yang lebih dalam dari eksistensi kita.

Baca Juga: Benarkah makan nasi di waktu sahur penyebab mengantuk saat puasa?

Dalam keheningan malam Ramadhan, kita menemukan kekuatan untuk melawan kegelapan stres, menuju cahaya ketenangan yang hakiki.

Menuju akhir Ramadhan, kita dihadapkan pada epilog dari perjalanan spiritual, Seperti pelita yang menyala di kegelapan, Ramadhan membimbing kita keluar dari labirin stres menuju cahaya ketenangan. Di penghujung bulan suci ini, kita diajak untuk merenungkan perubahan yang telah terjadi dalam diri kita, bagaimana kita telah belajar menghadapi dan mengelola stres dengan lebih bijak.

Dalam buku "Silent Music: The Science of Meditation" oleh William Johnston, dijelaskan tentang kekuatan meditasi dan refleksi diri dalam menemukan ketenangan.

Ramadhan mengajarkan kita bahwa dalam keterbatasan dan ketenangan, terdapat kekuatan besar untuk mengatasi keriuhan dan kekacauan mental. Ini adalah waktu untuk merenungkan kembali, refleksi, untuk memetik pelajaran dari keheningan dan ketenangan yang telah kita alami.***(Israwaty Samad)

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler