WartaBulukumba - Sebuah pertanyaan kadang mengisi percakapan ibu-ibu saat berkumpul bersama.
Apakah telur ikan aman untuk anak? Apakah anak-anak bisa mengonsumsi telur ikan? Bahkan pernah ada yang mengatakan bahwa telur ikan berbahaya bagi anak.
Telur ikan mengandung segudang nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan anak, antara lain asam lemak omega-3 dan protein.
Baca Juga: Manfaat minyak zaitun untuk rambut, salah satunya untuk menebalkan
Bukan hanya it, zat besi, kolin, magnesium, selenium, sodium, serta sejumlah vitamin, seperti vitamin A, B2, B9, B12, C, juga E. Juga terdapat pada telur ikan.
Namun, yang perlu diingat, bagaimana cara mengolah telur ikan tersebut. Bila telur ikan diolah menjadi masakan yang benar-benar matang, maka pemberian telur ikan pada anak boleh-boleh saja.
Tetapi, jika masih dalam keadaan setengah matang atau mentah, sebaiknya jangan diberikan kepada anak.
Baca Juga: 7 manfaat ketimun bagi kecehatan tubuh yang harus diketahui
Untuk mengolah telur ikan, pilihlah metode mengukus atau merebus. Atau bisa juga menyajikan telur ikan dengan aneka sayuran dan sumber karbohidrat, seperti nasi, supaya kebutuhan nutrisi harian Si Kecil tercukupi.
Yang harus diketahui, bahwa telur ikan mengandung vitellogenin, yang bisa menjadi alergen atau zat pemicu alergi bagi sebagian anak.
Oleh karena itu, jika Si Kecil belum pernah makan telur ikan sebelumnya, perhatikan apakah setelah ia makan, muncul gejala alergi, seperti gatal, bengkak di kelopak mata atau bibir, atau sulit bernapas.
Baca Juga: 4 manfaat mentega bagi kesehatan, salah satunya menurunkan risiko penyakit kanker
Kandungan nutrisi pada telur ikan sangat baik untuk menunjang proses tumbuh kembang Si Kecil, Mengonsumsi telur ikan juga bisa memberikan sejumlah manfaat.
Berikut daftar manfaat telur ikan untuk anak, dikutip WartaBulukumba.com dari Alodokter. Semoga bermanfaat.
Mencerdaskan otak
Mengonsumsi ikan sangat baik untuk anak dan makan telur ikan juga tidak kalah manfaatnya. Kandungan asam lemak omega 3 yang terdapat pada telur ikan, seperti EPA, DHA, dan DPA ini mampu mendukung kesehatan otak.
Baca Juga: 5 manfaat buah kelengkeng untuk ibu hamil, salah satunya mencegah bayi lahir cacat
Bukan hanya itu, juga dapat meningkatkan fungsi memori otak, juga mencerdaskan buah hati.
Sumber protein
Selain bagian dagingnya, telur ikan pun bisa menjadi sumber protein hewani untuk anak. Tercukupinya kebutuhan protein sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuhnya.
Sebagai salah satu sumber energi, protein juga sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan hormon dan enzim.
Baca Juga: 7 manfaat kafein untuk kesehatan, salah satunya meningkatkan daya ingat
Meningkatkan daya tahan tubuh
Asam lemak omega-3 dan selenium yang terkandung pada telur ikan memiliki peranan dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Kandungan tersebut juga mampu menghalang kuman masuk ke tubuh Si Kecil, sehingga ia lebih terlindungi dari berbagai penyakit infeksi.
Dilihat dari kandungan dan manfaatnya, telur ikan sangat baik untuk kesehatan buah hati. Kendati demikian, tetap harus memperhatikan tingakt kematangan sebelum memberikannya kepada Si Kecil.
Baca Juga: 6 pilihan snack sehat dengan beragam manfaat, salah satunya adalah rujak
Pastikan telur ikan yang akan disajikan ke Si Kecil sudah dimasak matang. Jangan memberikan Si Kecil telur ikan yang hanya dimasak setengah matang apalagi mentah.
Ini bertujuan untuk menurunkan risiko terjadinya keracunan makanan akibat kontaminasi parasit atau bakteri, seperti Salmonella dan Listeria.
Selain itu, konsumsi dalam jumlah yang wajar. Walau telur ikan yang biasanya ada di pasaran berasal dari jenis ikan dengan kandungan merkuri yang rendah, namun tetaplah konsumsi telur ikan dalam jumlah yang wajar dan jangan berlebihan ya, Bun.
Baca Juga: 4 manfaat lain jahe untuk kesehatan, salah satunya mengatasi morning sickness bagi ibu hamil
Sebab, mengonsumsi telur ikan secara berlebihan bisa meningkatkan risiko anak terpapar merkuri lebih banyak.
Hal ini tidak baik untuk kesehatannya, lantaran dapat mengganggu fungsi otak yang bisa berdampak pada kemampuan anak dalam berpikir dan belajar, merusak sistem sarafnya, serta menurunkan imunitas tubuhnya.***