700 ribu warga sipil Palestina di Rafah dan Gaza utara terputus dari makanan dan minuman

- 17 Mei 2024, 12:55 WIB
Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan persediaan makanan
Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan persediaan makanan /REUTERS/Saleh Salem/

WartaBulukumba.Com - Di tengah reruntuhan Rafah, matahari masih selalu terbit bersama anak-anak Palestina di hadapan puing-puing dengan sebagian mereka memilki tubuh yang tak lagi utuh. Sebagian lainnya tinggan nama, lebih dulu menjadi martir.

Mereka tetap merangkai mimpi dengan satu tangan, merajut harapan dengan satu kaki. Lapar menggerogoti mereka seperti bayangan tak berwajah, menghantui setiap detik. Suara perut kosong menjadi simfoni malam yang sunyi.

Ratusan ribu warga sipil Palestina di Gaza utara terputus dari air dan makanan setelah serangan Israel Penjajah selama sepekan.

Baca Juga: Serangan brutal Zionis ke Rafah: Tubuh anak-anak Palestina hancur berkeping-keping

Pemukim ilegal menghancurkan bantuan untuk Gaza

Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, seorang pemukim ilegal mengungkapkan kegembiraannya sambil merekam bantuan yang ditujukan ke Gaza yang hancur.

Diwartakan Middle East Eye pada Kamis, sekelompok pemukim ilegal Israel Penjajah menyerang truk tersebut.

Dengan brutal mereka menghancurkan bantuan yang mereka bawa di pos pemeriksaan Tarqumiyah di Perbukitan Hebron.

Baca Juga: Ambiguitas AS dan nestapa Palestina: Biden janji tidak pasok senjata ke Israel Penjajah untuk serang Rafah

Zionis berencana intensifkan serangan ke Rafah

Israel Penjajah berencana mengerahkan lebih banyak pasukan dan "mengintensifkan" invasi daratnya ke selatan Rafah, mengabaikan peringatan global tentang nasib ratusan ribu warga sipil Palestina yang berlindung di kota itu.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah