Network
WartaBulukumba - Pemimpin sipil Myanmar itu telah menghabiskan hari-harinya dalam tahanan selama 7 bulan.
Junta militer yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta 1 Februari membuat keputusan agar Aung San Suu Kyi kembali ke pengadilan pada hari Selasa 14 September 2021, sehari setelah Suu Kyi mangkir. Meskipun dilaporkan sakit namun ia tetap disidang.
Kondisi kesehatan yang terganggu mendera Aung San Suu Kyi. Ia mengatakan dirinya masih "agak pusing", kata pengacaranya.
Baca Juga: Kasus korupsi baru Aung San Suu Kyi termasuk kepemilikan ilegal radio walkie talkie
Kondisi kesehatan Aung Suu Kyi diawasi dengan ketat di Myanmar, di mana perempuan 76 tahun itu diadili atas beberapa tuduhan sejak dikudeta.
Suu Kyi tidak dapat hadir pada hari Senin 13 September 2021 karena pusing dan kantuk yang menurut tim hukumnya disebabkan oleh mabuk perjalanan saat dibawa ke pengadilan dari lokasi yang dirahasiakan di mana dia ditahan.
"Daw Aung San Suu Kyi tampak cukup lega, tapi dia bilang dia masih agak pusing," kata kepala pengacara Khin Maung Zaw melalui pesan teks, merujuk padanya dengan sebutan kehormatan Myanmar.
Baca Juga: Aung San Suu Kyi ungkap dirinya tidak memiliki kuasa hukum
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu didakwa dengan serangkaian pelanggaran, termasuk melanggar protokol virus corona, memiliki radio dua arah secara ilegal, menerima suap uang dan emas, menghasut untuk menimbulkan alarm publik, dan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.
