Revolusi Musim Semi di Myanmar, telur Paskah jadi simbol perlawanan demonstran

- 4 April 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi telur Paskah.
Ilustrasi telur Paskah. /Reuters

Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis yang memantau korban dan penangkapan, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 557, pada Sabtu malam.

Di ibu kota, Naypyitaw, dua pria tewas ketika polisi menembaki pengunjuk rasa di atas sepeda motor, menurut laporan situs berita Irrawaddy.

Baca Juga: Duka Flores Timur, masih banyak korban belum ditemukan

Beberapa ribu demonstran berbaris di kota kedua Mandalay sebelum polisi dan tentara bergerak untuk membubarkan mereka.

Ribuan demonstran juga berkumpul di beberapa kota lain di utara dan selatan termasuk banyak wanita dengan topi jerami, mengalir melalui pusat kota Taze sambil meneriakkan slogan-slogan, ditunjukkan melalui gambar-gambar dari DVB TV News.

AAPP mengatakan 2.658 orang ditahan, termasuk empat wanita dan seorang pria yang berbicara dengan kru berita CNN yang berkunjung dalam wawancara di jalan-jalan kota utama Yangon pekan lalu.

Baca Juga: Mengenang Mohammad Natsir, politisi Islam di balik konsep NKRI

Seorang juru bicara CNN mengatakan jaringan tersebut mengetahui laporan penahanan setelah kunjungan tim dan "mendesak pihak berwenang untuk mendapatkan informasi".

Pihak junta militer memerintahkan penyedia internet untuk memotong broadband nirkabel dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk hampir 40 selebriti yang dikenal karena penentangan mereka terhadap aturan militer, termasuk influencer media sosial, penyanyi dan model, di bawah undang-undang yang melarang perbedaan pendapat di angkatan bersenjata.

Tuduhan tersebut, yang diumumkan di buletin berita malam televisi pemerintah pada hari Jumat dan Sabtu, dapat dikenakan hukuman penjara tiga tahun.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x