Khawatir dimanfaatkan Junta Militer, Jepang berusaha amankan satelit Myanmar di luar angkasa

- 13 Maret 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi satelit.
Ilustrasi satelit. /pexels/spacex

WartaBulukumba - Sebuah satelit milik Myanmar saat ini masih terus mengapung di luar angkasa.

Benda canggih itu tidak tahu menahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini di Myanmar namun situasi genting terkini di negara pemiliknya mengharuskan satelit itu harus 'direbut.'

Meskipun satelit itu tidak dirancang untuk keperluan militer, namun Teppei Kasai dari program Asia untuk Human Rights Watch, mengatakan akan mudah bagi penguasa militer Myanmar untuk menggunakan teknologi tersebut untuk keperluan militer.

Baca Juga: Penculikan mahasiswi di Nigeria kembali terjadi

Jepang sangat akrab dengan Myanmar dan merupakan salah satu negara donor terbesar. Universitas Hokkaido Jepang memiliki peran sepenuhnya di balik pembuatan satelit tersebut. 

Berangkat dari sebuah proyek antariksa bersama lembaga antariksa Myanmar Aerospace Engineering University (MAEU).

Gelontoran dananya berasal dari pemerintah Myanmar. Meski mengutuk kekerasan militer Myanmar, namun Jepang tidak sekeras Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang telah menerapkan sanksi terhadap junta militer Myanmar.

Baca Juga: Serentetan pembunuhan tragis gegerkan New York

Disublimasi dengan teknologi pemantau pertanian dan perikanan, lengkap dengan kamera yang dirancang untuk memotret dan merekam sumber-sumber daya alam di perut bumi Myanmar yang tidak bisa kelihatan melalui mata biasa.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x