Revolusi Musim Semi di Myanmar, telur Paskah jadi simbol perlawanan demonstran

- 4 April 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi telur Paskah.
Ilustrasi telur Paskah. /Reuters

WartaBulukumba - Seberapa kokoh dan sampai kapan junta militer Myanmar bertahan?

Setelah Muslim Rohingya mendukung demonstrasi warga sipil dari mayoritas Budha, junta militer juga harus menghadapi perang melawan kelompok pemberontak dari etnis minoritas.

Sejauh ini belum ada yang bisa menghentikan demonstrasi di Myanmar. Setara kesulitan menghentikan kekerasan yang dilakukan junta militer di negara itu.

Baca Juga: Data 533 juta pengguna Facebook bocor, data Mark Zuckerber pun diretas

Pesan-pesan berbunyi "Revolusi Musim Semi", "Kita harus menang" dan "Keluar MAH" - mengejek pemimpin junta Min Aung Hlaing - tertulis menghiasi telur Paskah dalam foto-foto di media sosial.

"Paskah adalah tentang masa depan dan rakyat Myanmar memiliki masa depan yang cerah dalam demokrasi federal," kata Dr. Sasa, utusan internasional untuk pemerintah sipil yang digulingkan, dalam sebuah pernyataan.

Dr. Sasa, yang hanya menggunakan satu nama, adalah anggota dari etnis minoritas yang sebagian besar beragama Kristen di negara yang mayoritas beragama Buddha.

Baca Juga: Perayaan musik Rusia beri penghargaan 'Duet of The Year' buat Anggun

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Ahad 4 April 2021, para demonstran di kota utama Yangon membagikan telur Paskah berisi pesan protes. Gambar-gambar tentang itu di postingan media sosial bertebaran secara masif.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x