WartaBulukumba - Sebuah seruan untuk mengulangi revolusi di Lebanon sedang mencuat di jalan-jalan utama sekujur negeri itu sejak sepekan terakhir.
Selama tujuh hari berturut-turut aksi protes para demonstran di Lebanon diwarnai kepulan asap tebal dan anarkisme.
Mereka membakar ban untuk memblokir jalan-jalan utama di seluruh Lebanon. Pada Senin 8 Maret 2021, aksi protes tersebut tetap berlanjut dengan intensitas meninggi.
Baca Juga: Era bank digital, begini segmen konsumennya
Para demonstran marah akibat lebih dari setahun terjadi krisis ekonomi dan enam bulan kelumpuhan politik.
"Kami telah mengatakan beberapa kali bahwa akan ada peningkatan aksi protes karena negara tidak melakukan apa-apa," kata Pascale Nohra, seorang pengunjuk rasa di Jal al-Dib.
"Revolusi Lebanon 17 Oktober harus diulang," imbuhnya.
Baca Juga: Kemenkumham akan telaah dokumen yang diserahkan AHY, kader Demokrat berteriak: Lawan Moeldoko!
Berbagai aksi protes di awal krisis keuangan Lebanon pada 2019 membawa ratusan ribu orang turun ke jalan untuk menjatuhkan pemerintah.