Bentrokan pecah di Myanmar, demonstran pro militer pun turun ke jalan

- 25 Februari 2021, 15:18 WIB
Aksi demonstrasi dengan seruan Anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 22  Februari 2021.
Aksi demonstrasi dengan seruan Anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 22 Februari 2021. /REUTERS / Stringer

Wartabulukumba - Bentrokan pecah di jalan-jalan Kota Yangon di Myanmar pada hari Kamis 25 Februari 2021 ketika aparat keamanan melarang mahasiswa meninggalkan kampus mereka untuk keluar melakukan aksi demonstrasi.

Krisis Myanmar menunjukkan peningkatan sejak 1 Februari. Bagai bola salju yang terus menggelinding dan membesar, gelombang aksi protes terjadi setiap hari.

Gelombang aksi protes dan pemogokan setiap hari telah berlangsung dan melibatkan jumlah massa yang besar dari beragam etnis dan profesi, termasuk pekerja di kantor pemerintah.

Baca Juga: BCL mengaku melewati tahun yang sulit

“Kami, mahasiswa, harus menghancurkan kediktatoran,” kata Kaung Sat Wai, 25, di luar kampus universitas utama Yangon, dikutip WartaBulukumba dari Reuters.

“Sejak kudeta, hidup kami menjadi tanpa harapan, mimpi kami telah mati.”

Tetapi polisi memblokir gerbang kampus, menghentikan ratusan mahasiswa yang keluar untuk berbaris.

Baca Juga: Forest Green memakai kostum dari bubuk kopi bekas

Pada saat yang sama, sekitar 1.000 demonstran pro militer berkumpul untuk unjuk rasa di Yangon tengah.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x