WartaBulukumba - Hingga detik ini doa-doa di berbagai penjuru tetap deras meluncur ke langit. Sebuah kapal selam dengan awak 53 orang sedang membutuhkan pertolongan.
Mereka diduga sudah berada di palung laut. Sedangkan batas persediaan oksigen mereka di kapal selam itu hanya 72 jam.
Bantuan pun telah berdatangan dari beberapa negara. Amerika, Australia, Malaysia, dan Singapura telah mengerahkan berbagai sumber daya.
Baca Juga: Crew Dragon dikirim oleh SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak sejak 21 April 2021 belum juga ditemukan setelah melewati 72 jam.
Kapal selam buatan Jerman tahun 1979 tersebut dioperasikan TNI AL sejak tahun 1981. Diduga mengalami blackout atau mati listrik sehingga jatuh hingga kedalaman laut 600-700 meter.
Mabes TNI telah mengerahkan sumber daya penuh. Sebuah kapal selam baru milik TNI AL dari kelas Changbogo KRI Alugoro-405 dikeluarkan.
Baca Juga: Kerenisme dan Ramadhan, cara keren anak muda Bulukumba dalam berbagi
Kepolisian Republik Indonesia mengirimkan empat kapal. Kapal Belatik, Enggang, Balam dan Barata milik Polri tersebut dilengkapi Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV), yakni unit drone yang memiliki kemampuan alat sonar dua dimensi.