Ratusan kapal China di Zona Ekonomi Ekslusif Filipina bisa picu perang

- 5 April 2021, 18:06 WIB
Beberapa dari sekitar 220 kapal China yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Filipina, dan diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China, difoto di Whitsun Reef, Laut China Selatan, 7 Maret 2021. Penjaga Pantai Filipina / National Task Force-West Philippine Sea
Beberapa dari sekitar 220 kapal China yang dilaporkan oleh Penjaga Pantai Filipina, dan diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China, difoto di Whitsun Reef, Laut China Selatan, 7 Maret 2021. Penjaga Pantai Filipina / National Task Force-West Philippine Sea /Tangkapan layar @REUTERS

WartaBulukumba - Bukan hanya level ketegangan baru. Keberadaan sejumlah kapal China di Laut China Selatan bisa memicu perang. Ketegangan antara Manila dan Beijing bisa saja membuncah menjadi permusuhan yang tak dapat dielak oleh kedua negara.

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, penasihat hukum kepresidenan, Salvador Panelo, mengatakan bahwa kehadiran kapal-kapal China sejak bulan lalu di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Filipina adalah noda yang mencoreng harmoni hubungan baik kedua negara.

"Kami dapat bernegosiasi tentang masalah yang menjadi perhatian dan keuntungan bersama, tetapi jangan salah paham tentang itu, kedaulatan kami tidak dapat dinegosiasikan," kata Panelo dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: SHINee menggeber lagu terbaru 'Atlantis' di konser virtual

Sejumlah diplomat dan pejabat tinggi telah melayangkan kritik keras atas China akhir-akhir ini. Namun kritikan yang digemakan oleh Panelo dari kantor kepresidenan terdengar jauh lebih lantang dan keras.

Dengan tegas dia menyatakan keengganan untuk sebuah negosiasi yang ditawarkan China kepadanya.

Tujuan penolakannya sudah pasti untuk memberi tekanan kepada pemerintah China untuk patuh dan taat atas putusan arbitrase penting yang ditetapkan pada tahun 2016 silam.

Baca Juga: Amien Rais: Presiden Jokowi tidak bebas mengambil keputusan karena dikemudikan oligarki

Bulan lalu pemerintah Filipina bahkan telah mengajukan protes diplomatik atas kehadiran 220 kapal China yang merubun dan mengancam wilayah teritori mereka. Kapal-kapal itu diyakini berawak milisi Whitsun Reef.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x