WartaBulukumba - Bukan hanya level ketegangan baru. Keberadaan sejumlah kapal China di Laut China Selatan bisa memicu perang. Ketegangan antara Manila dan Beijing bisa saja membuncah menjadi permusuhan yang tak dapat dielak oleh kedua negara.
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, penasihat hukum kepresidenan, Salvador Panelo, mengatakan bahwa kehadiran kapal-kapal China sejak bulan lalu di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Filipina adalah noda yang mencoreng harmoni hubungan baik kedua negara.
"Kami dapat bernegosiasi tentang masalah yang menjadi perhatian dan keuntungan bersama, tetapi jangan salah paham tentang itu, kedaulatan kami tidak dapat dinegosiasikan," kata Panelo dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: SHINee menggeber lagu terbaru 'Atlantis' di konser virtual
Sejumlah diplomat dan pejabat tinggi telah melayangkan kritik keras atas China akhir-akhir ini. Namun kritikan yang digemakan oleh Panelo dari kantor kepresidenan terdengar jauh lebih lantang dan keras.
Dengan tegas dia menyatakan keengganan untuk sebuah negosiasi yang ditawarkan China kepadanya.
Tujuan penolakannya sudah pasti untuk memberi tekanan kepada pemerintah China untuk patuh dan taat atas putusan arbitrase penting yang ditetapkan pada tahun 2016 silam.
Baca Juga: Amien Rais: Presiden Jokowi tidak bebas mengambil keputusan karena dikemudikan oligarki
Bulan lalu pemerintah Filipina bahkan telah mengajukan protes diplomatik atas kehadiran 220 kapal China yang merubun dan mengancam wilayah teritori mereka. Kapal-kapal itu diyakini berawak milisi Whitsun Reef.