Tragedi Bangkal Seruyan: Seorang warga tewas diduga ditembak polisi

9 Oktober 2023, 12:54 WIB
Ilustrasi - Tragedi Bangkal Seruyan: Seorang warga tewas diduga ditembak polisi /Pexels

WartaBulukumba.Com - Situasi terlihat tidak terkendali. Terdengar suara-suara teriakan berupa komando dari pihak aparat dan juga seruan dari para pengunjukrasa. Terlihat dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Bentrokan pecah di Bangkal Seruyan, Kalimantan Tengah pada Sabtu sore, 7 Oktober 2023.

Seorang warga tewas diduga ditembak polisi. Bentrokan pecah antara warga melawan aparat gabungan di wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP) Kabupaten Seruyan.

Bermula dari aksi protes yang dilakukan oleh sekelompok warga yang menghendaki hak-hak mereka dihormati oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT HMBP.

Baca Juga: Ada yang luput dari perhitungan terkait IKN Nusantara? Teman dekat Presiden Jokowi ungkap hal mengejutkan

Sejumlah gambar dan video yang beredar di media sosial menggambarkan ketegangan yang tak terhindarkan. Terlihat seorang warga yang terluka parah, diduga akibat tembakan dalam bentrokan dengan aparat kepolisian.

Video lainnya menunjukkan warga berhadapan dengan barikade aparat yang melepaskan gas air mata. Bahkan, beberapa video mencatat adanya pos terbakar di lokasi insiden tersebut.

Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol. Erlan Munaji mengatakan, bentrokan tersebut terjadi antara masyarakat dengan personel gabungan TNI dan Polri yang tengah melakukan pengamanan di PT Hamparan Masawit Bangun Persada. Dia menyebut personel gabungan sudah hampir 20 hari melakukan pengamanan di lokasi itu.

Baca Juga: Luas lahan untuk proyek di Pulau Rempang hanya 7.500 hektar! Mengapa harus ada penggusuran?

Erlan menjelaskan bahwa ada oknum masyarakat yang tidak terima dengan kesepakatan tersebut. Menurut Erlan, para oknum warga itu mencoba menggelar panen massal di wilayah Pos 3 dan Pos 9 perusahaan tersebut.

Aparat gabungan di lokasi segera mengamankan aksi warga tersebut. Polisi dan TNI mengajak masyarakat untuk tidak melakukan panen massal. Namun, tutur Erlan, warga tetap bersikeras dan melakukan perlawanan dengan cara melempar batu, katapel, egreg, bom molotov, dan lainnya.

Dari aksi anarkis warga itu, Erlan menyebut ada sekitar 20 orang diamankan, termasuk mereka yang membawa senjata. Informasi lainnya, dari 20 orang tersebut ada sekitar 5 warga yang kedapatan positif narkoba.

Baca Juga: Kasus Pulau Rempang: Ada konspirasi investasi terselubung?

Konflik warga dan polisi pecah di kebun kelapa sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) di Desa Bangkal Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Dilaporkan satu orang tewas dan satu orang lainnya dirawat, akibat luka tembak.

Personel gabungan ditempatkan di kebun sawit itu untuk melihat situasi dan memastikan semua tetap kondusif sehingga masyarakat bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa. Namun, beberapa waktu lalu sekelompok orang melakukan tindakan anarkis dengan membawa sejumlah tuntutan, salah satunya meminta adanya kebun plasma untuk masyarakat setempat.

Erlan menuturkan, sebelum terjadi bentrokan, masyarakat dan perusahaan telah melakukan mediasi dan melakukan kesepakatan. Proses kesepakatan pun mulai berjalan untuk merealisasikan hal tersebut.

Baca Juga: Pulau Rempang: Antara warisan sejarah dan investasi besar

Disinggung soal kabar adanya satu warga tewas dan korban luka akibat luka tembak, Erlan mengaku belum bisa membenarkan informasi tersebut. Pihaknya tengah mendalami informasi tersebut dengan melakukan pengecekan di rumah sakit.

"Terkait kabar adanya korban meninggal dunia, kami sedang melakukan pengecekan di rumah sakit, apakah itu betul ada yang meninggal dan luka. Apabila nanti ada korban meninggal maupun luka, maka kita akan melakukan proses penyelidikan," ucap Erlan di Sampit, Sabtu, 7 Oktober 2023, dikutip Pikiran-Rakyat dari Antara.

Menurut Erlan, personel gabungan yang ditugaskan di lapangan tidak dibekali peluru tajam. Mereka hanya dibekali gas air mata, peluru hampa, dan peluru karet.

"Tapi apabila nanti terbukti ada oknum personel anggota yang melakukan penembakan dengan senjata berpeluru tajam, kami akan melakukan investigasi lebih lanjut dalam proses penyelidikan. Kita tunggu hasil investigasi internal dan komparatif dari pihak rumah sakit," ucap Erlan.

Lebih lanjut, Erlan menyampaikan situasi di Seruyan mulai kondusif meski masih ada 50 sampai 60 orang warga masih bertahan di lokasi kejadian.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler