WartaBulukumba.Com - Kota-kota terus berdenyut dalam bising. Desa-desa didera kemarau. Sementara itu di bagian lainnya, ada tanah-tanah rakyat yang disulut kemarahan. Namun selalu saja ada sudut-sudut nyaman untuk saling bertukar gagasan dan pemikiran. Mulai di kedai kopi hingga ruang bincang virtual.
Pada Jumat siang, 29 September 2023, WartaBulukumba.Com kembali berkesempatan berbincang online dengan Jacob Ereste, seorang pengamat cemerlang dari Atlantika Nusantara Institute.
Membuka obrolan, Jacob Ereste memaparkan, betapa pentingnya menjaga agar kemarahan rakyat tidak meledak seperti lahar mendidih yang tak terkendali.
"Kemarahan rakyat yang terpendam, pada puncak klimaksnya akan menjadi lahar mendidih yang tidak mampu dikendalikan oleh kekuatan apapun. Karena lahar yang mendidih itu akan mengalir dan melabrak apa saja yang ada dihadapannya tanpa bisa dielakkan, kecuali kalah dengan pasrah," kata Jacob Ereste dengan wajah serius.
Baca Juga: Kasus Pulau Rempang: Ada konspirasi investasi terselubung?
Jacob Ereste menceritakan tentang ketakutan yang merayap di benak banyak orang. Ketika kemarahan mencapai puncaknya, itu bisa menjadi bencana yang tak terduga. Penyebab kemarahan bisa berakar dari beban ekonomi yang terasa semakin berat, kesulitan mencari pekerjaan yang layak, atau tekanan psikologis dari situasi politik dan sosial yang memburuk.