Ketika jumlah darah meningkat, aliran darah di seluruh tubuh akan meningkat. Hal ini yang menyebabkan ibu hamil merasa merasa lebih gerah dan mudah berkeringat.
Peningkatan metabolisme tubuh
Seiring pertumbuhan janin, metabolisme tubuh ibu hamil akan mengalami peningkatan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim.
Baca Juga: Bagaimana aturan makan es krim selama hamil? Simak penjelasannya di sini!
Karena metabolisme yang meningkat, suhu tubuh ibu hamil akan ikut meningkat dan membuat tubuh lebih banyak berkeringat.
Peningkatan kinerja dan denyut jantung
Ketika mengandung, jantung ibu hamil memompa darah lebih keras dari biasanya, sehingga denyut jantung juga menjadi lebih cepat.
Kondisi ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan memicu munculnya rasa gerah dan panas. Bukan hanya itu, kondisi janin yang semakin besar dan bobot tubuh yang semakin meningkat saat trimester ketiga, membuat ibu hamil lebih mudah gerah dan berkeringat.
Baca Juga: Amankah mengonsumsi kepiting saat hamil? Berikut penjelasannya
Selain dapat membuat ibu hamil mengalami dehidrasi, rasa tidak nyaman, sering gerah dan banyak berkeringat juga akan membuat ibu hamil lemas, pusing, dan pingsan.
Hawa panas yang dirasakan ibu hamil ternyata juga bisa dirasakan oleh janin dalam kandungan dan bahkan bisa membuat janin merasa stres.
Jangan anggap remeh gerah saat hamil, berikut tips yang bisa dicoba untuk mencegah dan mengatasi keluhan gerah saat hamil.
Baca Juga: Selain perubahan hormon berikut penyebab sariawan saat hamil