Serangan ke Israel Penjajah, Iran peringatkan AS tidak ikut campur jika mau pangkalan militernya aman

- 14 April 2024, 17:40 WIB
Rudal yang diluncurkan Iran ke Israel Penjajah pada 14 April 2024.
Rudal yang diluncurkan Iran ke Israel Penjajah pada 14 April 2024. /Reuters/Ronen Zvulun/

WartaBulukumba.Com - Hujan api yang dilesakkan Negeri Mullah ke wilayah Palestina yang diduduki Israel Penjajah telah menyeret AS lebih jauh ke dalam keterlibatan babak baru di Timur Tengah.

Diwartakan NBC News bahwa 'Presiden Joe Biden secara pribadi telah menyatakan keprihatinannya bahwa Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu berusaha menyeret AS lebih dalam ke dalam konflik yang lebih luas'

Laporan lokal dan media mengonfirmasi bahwa Angkatan Bersenjata Yordania membantu mencegat serangan besar-besaran drone yang ditembakkan Iran terhadap pendudukan 'Israel' pada Sabtu-Ahad malam.

Baca Juga: Putra dan cucunya tewas, Kepala Biro Politik Hamas tegaskan Zionis tak akan berhasil mencapai tujuannya

Merujuk pada serangan Iran yang dilancarkan tadi malam terhadap pendudukan 'Israel', Kabinet Yordania:

"Beberapa benda di udara yang memasuki wilayah udara kami tadi malam telah ditangani dan dicegat."
Kepala Staf Angkatan Darat Iran: "Kami telah mengirim pesan ke Amerika Serikat bahwa jika AS bekerja sama dengan 'Israel' dalam tindakan mendatang, pangkalannya tidak akan menikmati keamanan apa pun."

Russia mendesak semua pihak untuk "menunjukkan sikap menahan diri" setelah Iran melancarkan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya ke 'Israel'.

Baca Juga: Geopolitik tak bisa diprediksi, Kim Jong Un ungkap Korea Utara harus lebih bersiap lagi hadapi perang

"Kami mengandalkan negara-negara regional untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara politik dan diplomatik," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Times of 'Israel'.

Moskow menyatakan "kekhawatiran ekstrim terhadap eskalasi berbahaya terbaru di kawasan tersebut."

Dikatakan bahwa telah memperingatkan berkali-kali bahwa "kurangnya resolusi untuk berbagai krisis di Timur Tengah, terutama di zona konflik Palestina-Israel" akan "menyebabkan peningkatan ketidakstabilan."

Baca Juga: Israel Penjajah sesumbar melawan Iran tapi 6 bulan perang di Gaza tak mampu mengalahkan Hamas

Sikap Rusia

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Sabtu mengadakan pembicaraan telepon dengan mitranya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Lavrov mengulangi "kondemnasi tegas" atas serangan 'Israel' yang diduga terjadi di Suriah awal bulan ini yang menewaskan jenderal-jenderal Iran.

Rusia sebelumnya telah mengutuk tindakan Israel dalam perang enam bulannya di Gaza melawan kelompok teror Hamas.

Moskow secara tradisional telah mencoba mempertahankan hubungan dengan semua kekuatan besar di Timur Tengah. Namun, telah memperkuat hubungan militer dan politik dengan Iran, dengan hubungan dengan Israel tampaknya melemah.

Perkembangan terkini di Gaza

Israel Penjajah sampai detik ini tidak mampu menumpas perlawanan Hamas dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya di Palestina. Sudah enam bulan!

Israel Penjajah sejauh ini hanya bisa 'berperang melawan warga sipil'.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa tentara pendudukan 'Israel' melakukan 4 kali pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 43 orang syahid dan 62 orang luka-luka sampai ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir.

Beberapa korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, tidak dapat diakses oleh tim ambulans dan pertahanan sipil.

Korban tewas warga Palestina akibat agresi 'Israel'  telah meningkat menjadi 33.729 orang yang mati syahid dan 76.371 orang terluka sejak tanggal 7 Oktober tahun lalu.

Sejumlah video yang diunggah Quds News Network di X pada Ahad, 14 April 2024, tentara pendudukan Israel Penjajah menyerang ratusan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, yang mencoba kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

Foto-foto memperlihatkan ratusan warga Palestina menunggu giliran untuk membeli roti di luar toko roti yang baru dibuka kembali di Kota Gaza untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, hari ini.

'Israel'  telah menerapkan perang kelaparan di Gaza utara dengan tujuan menjadikan wilayah tersebut sebagai zona tak bertuan dengan memaksa warga Palestina meninggalkan wilayah tersebut, dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Sementara itu, sebuah foto menunjukkan, setelah beberapa bulan terhenti karena pengepungan 'Israel' yang melumpuhkan, beberapa toko roti di Gaza utara telah kembali beroperasi meskipun ada banyak tantangan besar yang ditimbulkan oleh pembatasan 'Israel'  terhadap masuknya bahan bakar dan pasokan pokok ke wilayah tersebut.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah