Pemuda Bulukumba mencari formulasi ideal memerangi politik uang: Caleg ditantang deklarasi anti money politic

29 September 2023, 15:19 WIB
Pemuda Bulukumba mencari formulasi ideal memerangi politik uang: Caleg ditantang deklarasi anti money politic /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Politik sedang bergegas-gegas mengambil ruang. Dalam bentuk baliho pun mereka sudah lama hadir. Mereka berjejal-jejal menempati ruang-ruang publik yang sedapat mungkin dilintasi banyak mata khalayak. Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia yang di hari-hari ini sedang bergairah menanti pesta demokrasi pemilu di daerah, Bulukumba pun sedang berdenyut.

 

Baliho-baliho memperlihatkan wajah-wajah itu di sepanjang jalan, salah satunya di jalur poros Bulukumba-Sinjai. Dari wajah-wajah yang terlihat sangat asing hingga yang mungkin dikenal masyarakat. Warna-warni dan logo parpol pun marak menghiasi kemarau. Mereka terlihat lebih hijau dibanding tanaman petani yang kecokelatan dan kering akibat krisis air. Pun lebih biru dibanding langit yang tak kunjung meneteskan hujan.

Di tengah suasana itu, dalam udara gerah dan bising aktivitas warga, ada sebuah dialog menarik terkait Bulukumba dan politik uang. Berikut sebuah catatan menarik dari sebuah diskusi di Warkop Panyingkulu di Kelurahan Tanete pada Kamis, 28 September 2023. 

Baca Juga: Bulukumba rawan politik uang: Ketua DPK KNPI Bulukumpa mewanti-wanti penyelenggara jangan sampai terlibat

Sebuah 'dialog demokrasi' diinisiasi dan digelar oleh sekelompok pemuda yang bernaung di bawah DPK KNPI Kecamatan Bulukumpa. 

Dengan tema "Politik Uang Meresahkan atau Hal yang Lumrah?" menjadikannya sebagai dialog yang sangat menarik, tentu saja, apalagi Bulukumba sedang populer sebagai salah satu dari 10 besar daerah rawan politik uang di Indonesia.

Apapun itu, politik uang tentu saja memicu kegelisahan! Sebagai keresahan dan kepedulian pemuda Bulukumba, dialog ini diharapkan memunculkan gagasan dan pemikiran segar dalam perang terhadap politik uang.

Baca Juga: Bulukumba rawan politik uang: Ketua DPK KNPI Bulukumpa ingatkan praktik itu juga bisa dilakukan penyelenggara

Pemuda Bulukumba Ditantang Ikut Andil

Sejumlah pemuda dari berbagai kalangan datang untuk duduk bersama menemukan formulasi terkait bagaimana politik uang bisa dibasmi. Tidak main-main, mereka menghadirkan ketua KPU Bulukumba, komisioner Bawaslu yang diwakili oleh Ketua Panwas Kecamatan Bulukumpa, Ketua KNPI Bulukumba dan MPI KNPI Bulukumba.

Dialog berjalan sangat komunikatif dan interaktif, sekum DPK KNPI Kecamatan Bulukumpa yang dipercaya menjadi moderator tak tanggung tanggung menguliti satu persatu narasumber dengan pertanyaan demi pertanyaan.

Rais, Ketua KNPI Bulukumba memberi apresiasi tinggi terkait pertanyaan dan pernyataan penuh kualitas dan jebakan yang dilemparkan moderator. Begitu pun narasumber lain yang pada dialog tersebut dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan yang sangat kritis.

Baca Juga: Perang terhadap politik uang, Bawaslu Bulukumba harus mengembangkan pendekatan baru

Rais sangat mengapresiasi pelaksanaan dialog yang dilaksanakan oleh DPK KNPI. Rais sampai menantang pemuda di Bulukumpa untuk bisa lebih responsif melawan politik uang di Kabupaten Bulukumba.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Panwascam, menurutnya pemuda harus bisa ambil bagian mengawal Pemilu.

"Kami sebagai pengawas pemilu personelnya terbatas, olehnya itu kami butuh pemuda ikut andil dalam pengawasan pemilu terutama mengawal soal money politic," ungkap Muh Jaffar.

Baca Juga: Menuju Pemilu 2024: Masih banyak politisi dan aktivis belum memaksimalkan media sosial

Aib Bagi Bulukumba

Asdar selaku ketua FBPD kecamatan Bulukumpa kemudian menjadi penanya awal di sesi tanya jawab. Asdar sangat khawatir melihat data dari Bawaslu, menurutnya hal itu bukan prestasi yang baik.

"Berada di 8 besar daerah dengan tingkat kerawanan politik uang itu bukan sebuah prestasi, itu merupakan aib bagi masyarakat Bulukumba," tutur asdar.

Dialog berjalan sangat interaktif, pertanyaan-pertanyaan moderator dijawab satu persatu oleh para narasumber. Kadang-kadang narasumber terlihat canggung mendapatkan pertanyaan dari moderator. Hal tersebut karena pertanyaan tersebut sangat berisi dan bisa membuat berisik.

Di akhir dialog, Ketua DPK KNPI kecamatan Bulukumpa, Suriyandi Asbir menantang kepada seluruh caleg yang ada di dapil Bulukumpa Rilau Ale untuk mendeklarasikan diri untuk menolak money politik.

"Lewat forum diskusi ini, saya selalu Ketua DPK KNPI kecamatan Bulukumpa mewakili pengurus menantang semua caleg di kecamatan Bulukumpa Rilau Ale untuk sama sama mendeklarasikan diri untuk tidak melakukan money politic," ungkap  Suriyandi Asbir tegas.

Dialog berakhir menjelang senja, suara adzan alarm alam bahwa kegiatan sudah berakhir. Moderator menutup dialog dan kemudian foto bersama.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler