"Untuk sementara tidak dapat dilalui", kata pejabat PT KAI, dalam keterangan tertulisnya.
Pihak PT KAI meminta maaf atas terganggunya pelayanan akibat kecelakaan itu, ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Baca Juga: Harry, mantan prajurit AS Pro Palestina yang memilih untuk menikmati masa pensiun di Indonesia
Saat fajar menyingsing di Bandung dalam cahaya pucat pagi, tabrakan kereta api, KA Turangga dan KA Lokal Padalarang-Cicalengka - terjadi pada pukul 06.03 WIB. Suara gemuruh benturan yang mengejutkan terdengar hingga jauh, mengawali hari dengan sebuah cerita kesedihan dan keberanian.
Kepolisian setempat, bersama dengan tim penyelamat, dengan sigap bergerak ke lokasi kejadian.
Tiga nyawa telah berpulang: Julian Dwi Setiono, masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka; Ponisan, asistennya; dan Andrian, pramugara muda berusia 22 tahun dari KA Turangga. Mereka adalah pahlawan-pahlawan tak dikenal yang bertugas di pagi buta, tidak menyadari bahwa hari itu adalah panggilan terakhir mereka.
Di antara puing-puing dan kehancuran, terdapat 28 korban luka-luka, yang dengan cepat dievakuasi ke RSUD Cicalengka.
KA Turangga, yang melayani rute Surabaya-Gubeng-Bandung, dan KA Lokal Padalarang-Cicalengka, masing-masing mengangkut 287 dan 191 penumpang.***
Editor: Nurfathana S