Network
WartaBulukumba.Com - "Isi kepala di balik topi baja/Semua serdadu pasti tak jauh berbeda/Tak peduli perwira, bintara atau tamtama/Tetap tentara" mengutip sepenggal lirik lagu "Serdadu" oleh penyanyi Iwan Fals, menggambarkan dunia militer yang serba kokoh dan gagah.
Dua hari setelah Hari Ulang Tahun TNI pada 5 Oktober, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, mengambil langkah tegas dengan memutasi, merotasi, dan memberikan promosi kepada 156 perwira tinggi.
Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1127/X/2023 yang ditandatangani pada tanggal 2 Oktober 2023, dan peristiwa ini menjadi sorotan dalam dunia militer.
Langkah ini mencakup berbagai jabatan strategis di seluruh angkatan bersenjata Indonesia. Salah satu posisi yang mengalami perubahan adalah jabatan Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL. Posisi yang sebelumnya diisi oleh Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, kini dipegang oleh Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi.
Endi Supardi sebelumnya memegang jabatan sebagai Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), yang juga mengalami perubahan dengan penunjukan Laksamana Muda (Laksda) TNI Supardi sebagai penggantinya, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal).
Selain itu, ada juga perubahan penting dalam jabatan Oditur Jenderal (Orjen) TNI yang berada di bawah Badan Pembinaan Hukum (Babinkum) TNI. Posisi ini sekarang dipegang oleh Marsekal Muda (Marsda) TNI Reki Irene Lumme, yang sebelumnya menjabat sebagai Dosen Tetap Universitas Pertahanan (Unhan).
Selama perubahan besar ini berlangsung, ada juga perwira tinggi yang memasuki masa pensiun, seperti Laksamana Muda (Laksda) TNI Nazali yang sebelumnya menjabat sebagai Orjen. Posisi Wakil Orjen TNI saat ini diisi oleh Kolonel Chk Agus Hari Suyanto. Pejabat lamanya, Marsma TNI Bambang Subiyantoro, kini bertugas sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca Juga: Luas lahan untuk proyek di Pulau Rempang hanya 7.500 hektar! Mengapa harus ada penggusuran?
Selain itu, posisi Kepala Pusat Keuangan (Kapusku) TNI juga mengalami perubahan dengan Laksamana Pertama (Laksma) TNI Poedji Santoso yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kapusku, dan Marsekal Muda TNI Danang Hadiwibowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapusku, kini bertugas sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Industri Teknologi Militer (Intekmil) dan Siber Panglima TNI.
Kepala Pengadilan Militer Utama (Kadilmiltama) Mahkamah Agung juga melihat pergantian kepemimpinan dengan Laksma TNI Ismu Edy Aryanto yang saat ini menduduki posisi tersebut. Perwira sebelumnya, Marsda TNI Haryo Kusworo, saat ini bertugas sebagai Dosen Tetap Unhan.
Tidak hanya di kalangan militer, perubahan juga terjadi di Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dengan penunjukan Kolonel Pnb I Ketut S. Wahyu Wijaya sebagai Direktur B BAIS TNI menggantikan Marsma TNI Destianto Nugroho Utomo, yang saat ini memimpin Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Jabatan Komandan Satuan Intel (Dansatintel) BAIS TNI saat ini juga dipegang oleh Brigjen TNI Bosco Haryo Yunanto.
Demikian pula, Kepala Pusat Kerja Sama Internasional (Kapuskersin) TNI saat ini dijabat oleh Marsma TNI Benny Arfan, yang sebelumnya mengepalai Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Danlanud Sultan Hasanuddin saat ini diisi oleh Marsma TNI Bonang Bayuaji.
Perubahan ini mencakup berbagai matra militer, dengan 75 perwira tinggi berasal dari TNI Angkatan Darat, 36 dari TNI AL, dan 45 dari TNI AU. Beberapa jabatan strategis seperti Kepala Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Kapusziad) dan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) juga mengalami perubahan dalam susunan kepemimpinan mereka.
