Lebih 448 juta serangan siber terjadi di sepanjang Januari-Mei 2021

- 29 Juni 2021, 00:00 WIB
Ilustrasi - Seorang peretas sedang menggunakan perangkat komputer dan jaringan untuk melakukan serangan siber.
Ilustrasi - Seorang peretas sedang menggunakan perangkat komputer dan jaringan untuk melakukan serangan siber. /ANTARA/Shutterstock/

WartaBulukumba - Dunia tanpa garis pinggir dalam denyut digital dan impuls yang bergerak cepat adalah juga ruang bagi kejahatan tanpa batas.

Ketidakterbatasan di era teknologi informasi justru juga menjadikan semua belahan dunia tak lebih dari sebuah ruang kecil yang bisa digenggam dalam sebuah file yang memiliki celah-celah terbuka.

Mengejutkan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia mengumumkan bahwa sebanyak 448.491.256 serangan siber terjadi pada periode Januari-Mei 2021 di tengah pandemi COVID-19.

Baca Juga: Foto-foto ciamik dengan latar keren? R Studio di Palampang tempatnya, gaess

"Ada 448.491.256 anomali trafik atau serangan siber terjadi di tahun 2021 untuk Januari-Mei," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam peluncuran Computer Security Incident Response Team (CSIRT) LIPI 2021 di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin 28 Juni 2021.

Dia menuturkan kategori serangan siber terbanyak adalah malware, aktivitas trojan, dan kebocoran informasi.

"Penggunaan digital berbanding lurus dengan munculnya ancaman. Jadi semakin banyak menggunakannya maka peluang ada serangan atau gangguan semakin besar," beber Hinsa.

Baca Juga: Buah lokal hingga impor tersedia di sini, O'Delicious di Palampang

Ia juga menguraikan bahwa target serangan siber yang bersifat sosial adalah cara berpikir, sistem kepercayaan dan perilaku manusia dan memengaruhi ide, pilihan, pendapat, emosi, tingkah laku, opini, dan motivasi. 

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x