Bolu paranggi jajanan khas Bugis Makassar: Intip resep asli dari emak-emak Bulukumba! Cocok untuk ide jualan

22 Agustus 2023, 09:45 WIB
Resep asli emak-emak Bulukumba: Kue bolu paranggi jajanan khas Bugis Makassar /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Udara pagi Bulukumba selalu diakrabi oleh berbagai aroma kue-kue tradisional di berbagai penjuru. Saat dedaunan masih berembun, salah satu jajanan khas Bugis Makassar di Sulawesi Selatan ini niscaya selalu nangkring di katalog kue legendaris, yaitu bolu paranggi.

Sebagaimana di daerah lainnya di Sulawesi Selatan, kue bolu paranggi di Bulukumba sangat mudah dijumpai sebagai jajanan pasar maupun dibuat khusus dalam acara-acara adat seperti selamatan dan resepsi.

Membuat bolu paranggi gampang-gampang susah. Namun emak-emak Bulukumba punya resep aslinya lho agar lebih simpel.

Ketika gigitan pertama menyentuh bibir, semua elemen terpadu dalam suatu kesatuan. Gula merah yang menjalari setiap serpihan, telur yang memberikan tekstur yang lembut, dan aroma yang memenuhi setiap sudut ruangan. Kue bolu paranggi sangat cocok untuk teman ngopi atau pun ngeteh sebelum beraktivitas. 

Baca Juga: Resep kue tradisional dumpi eja, Indonesian cake khas Bulukumba Sulawesi Selatan

Seperti senyum seorang kakek bijak yang merenungi ingatan jauh, kue bolu paranggi mengajak kita untuk merenung tentang rasa, waktu, dan warisan.

Kini, di tengah gemuruh modernitas, kue ini tetap menjadi ikon rasa dan nostalgia, mengingatkan bahwa dalam setiap potongan hidup kita, ada nilai-nilai abadi yang tetap berharga.

Yuk kita intip berikut ini resep asli kue bolu paranggi dari emak-emak Bulukumba. Resep bolu paranggi ini tentu saja bisa juga menjadi ide jualan.

Baca Juga: Resep kue uhu uhu khas Bulukumba, Indonesian cake ngetop Sulawesi Selatan

Bahan-bahan bolu paranggi

2 kg tepung terigu

2 butir telur

2 sendok teh emulsifier

2 sendok teh baking soda

6 gelas air

2 sendok makan gula merah

minyak secukupnya

Baca Juga: Resep kue bolu peca khas Bugis Makassar yang mudah ditemukan di Bulukumba

Cara membuat

Siapkan gula merah yang telah diiris tipis atau disisir dengan lembut. Ini akan menjadi bumbu rahasia yang memberikan karakter khas pada kue ini. Kita memasuki ranah gula merah, sebuah bahan yang tak hanya menambahkan rasa manis, tetapi juga mendalamkan aroma dan nuansa rasa pada setiap helai serbuknya.

Selanjutnya, mari mennjemput  telur, yang akan menjadi mitra setia dalam perpaduan rasa. Kocoklah telur dengan gula, menciptakan harmoni antara yang manis dan yang lembut.

Tambahkan sedikit baking soda untuk memberikan dimensi baru pada struktur kue. Setelah itu, terigu menjadi tamu kehormatan, bergabung dengan adonan dalam gerakan lembut. Ini adalah saat di mana unsur-unsur berkumpul, membentuk ikatan yang rapat, hingga tak bisa dibedakan lagi.

Baca Juga: Resep bubur srintil, di Bulukumba dikenal dengan nama 'lebo-lebo'

Namun, perjalanan ini belum selesai. Minyak, dengan kelembutan yang hanya dimiliki oleh yang penuh kasih, dituangkan sedikit demi sedikit ke dalam percampuran. Ia menghubungkan setiap potongan menjadi kesatuan yang utuh. Lalu, gula merah yang telah disisir lembut datang bergabung, menambahkan jejak kecintaan dalam tiap sentuhan. Aduk rata, seperti merangkai kenangan dalam harmoni yang sempurna, lalu tuangkan dalam cetakan.

Kue ini membutuhkan waktu dalam api untuk mengubahnya menjadi keajaiban yang siap dihidangkan. Di atas tungku yang dinyalakan dengan arang, ia mengalami transformasi. Proses memasak adalah perjalanan terakhir dalam rangkaian ini. Dalam hembusan angin yang semilir, aroma kue yang semakin kuat mulai menyebar. Seperti sebuah simfoni rahasia yang hanya bisa dirasakan oleh pencinta-pencinta cita rasa.

Akhirnya, saat yang dinanti tiba. Kue telah matang dengan keindahan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dari luar, ia terlihat dengan warna yang karamel dan keemasan. Namun, yang lebih penting adalah pengalaman yang ditawarkannya. 

Ini adalah kisah tentang bagaimana sebuah kue bisa menjadi pencerita, mengenang rasa dan pengalaman dari masa lalu. Melalui setiap langkah, setiap bahan, dan setiap sentuhan, kita membawa cita rasa tradisi dalam setiap gigitan. Selamat mencoba, dan semoga kue bolu paranggi  ini tidak hanya memuaskan lidah, tetapi juga merangkul hati.***

 

 
Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler