Simfonia keseimbangan melalu puasa Ramadhan: Cara mencegah stres menurut hasil penelitian

- 2 Maret 2024, 15:52 WIB
Simfonia keseimbangan melalu puasa Ramadhan: Cara mencegah stres menurut hasil penelitian
Simfonia keseimbangan melalu puasa Ramadhan: Cara mencegah stres menurut hasil penelitian /Pixabay.com/Pezibear

Di sisi lain, Ramadhan membuka lembaran baru. Bukan sekadar menahan rasa lapar dan haus, Ramadhan adalah waktu untuk introspeksi dan menemukan kedamaian batin.

Sebuah studi yang dipublikasikan di "International Journal of Endocrinology and Metabolism" menunjukkan bahwa puasa dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik, membantu dalam mengatur ulang pola tidur dan pola makan, yang keduanya penting dalam pengelolaan stres.

Baca Juga: Berikut manfaat kurma untuk ibu menyusui baik dikonsumsi selama puasa

Strategi untuk menghadapi tantangan puasa dan kehidupan modern dapat ditemukan dalam keseimbangan. Menjaga kualitas tidur, nutrisi yang seimbang, dan menyediakan waktu untuk relaksasi, menjadi kunci.

Dalam buku "Mindfulness: An Eight-Week Plan for Finding Peace in a Frantic World" oleh Danny Penman dan Mark Williams, dijelaskan bagaimana kesadaran dan kehadiran pikiran dapat mengurangi stres.

Ini adalah waktu untuk melepaskan diri dari hiruk-pikuk kehidupan dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk kesehatan mental dan emosional kita.

Seperti senja yang perlahan berganti menjadi malam, Ramadhan menyimpan cerita tentang perjuangan, penemuan diri, dan pembebasan dari belenggu stres yang sering menghantui.

Perjalanan spiritual Ramadhan ini, lebih dari sekedar tradisi, adalah pembuka jalan menuju keseimbangan mental dan spiritual. Dalam ketenangan malam, setelah berbuka, saat dunia terasa lebih hening, kita menemukan kesempatan untuk merenung dan bersyukur. Seperti yang diungkapkan oleh Rumi, "Dalam keheningan, ada suara yang mampu mengubah segalanya."

Ramadhan adalah bukti bahwa dalam keterbatasan, kita menemukan kekuatan. Puasa mengajarkan kita untuk melihat ke dalam, mengenal diri, dan mengatasi stres dengan cara yang lebih bijaksana dan terkontrol. Ini adalah waktu untuk memutus siklus kebiasaan lama yang sering membawa kecemasan dan kelelahan.

Sebagai penutup, Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan tentang menemukan kedamaian dan ketenangan dalam diri. Bulan ini memberi kita pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi kehidupan dengan hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih.***(Israwaty Samad)

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah