Beberapa risiko hemoglobin rendah saat hamil 9 bulan dan cara mengatasinya

5 Februari 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi ibu hamil /Pexels

WartaBulukumba - Jangan biarkan Hb rendah saat hamil 9 bulan tanpa penanganan, karena bisa membahayakan ibu dan bayi.

Ini alasan kenapa ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.

Tujuannya adala agar Hb rendah dan komplikasinya dapat dideteksi dan diatasi sedini mungkin.

Baca Juga: Anda suka mengonsumsi rumput Fatimah? Kenali beragam bahayanya buat ibu hamil

Selama masa kehamilan, produksi darah akan meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. 

Seharusnya jumlah ini diikuti oleh peningkatan kadar hemoglobin (9hb) sebagai protein pembawa oksigen di sel darah merah.

Tetapi ketika ibu hamil kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12, maka kadar hemoglobin tidak ikut bertambah, sehingga dapat terjadi anemia, sehingga akan membuat organ-organ kekurangan pasokan oksigen.

Baca Juga: Tulang ekor sakit saat hamil? Begini cara mengatasinya

Anemia yang ringan umumnya tidak menunjukkan gejala dan tidak membahayakan janin.

Tetapi jika kondisi ini terus dibiarkan, bisa saja berkembang menjadi lebih berat, di mana kadar hemoglobin sudah lebih rendah dari 8 gram/dL.

Berikut risiko yang bisa terjadi jika ibu hamil trimester akhir mengalami anemia berat, dikutip WartaBulukumba.com dari Alodokter.

Baca Juga: Ragam manfaat blewah untuk ibu hamil, salah satunya menurunkan risiko sembelit

Pertumbuhan bayi dalam rahim terhambat, ketuban pecah dini, bayi lahir secra prematur atau dengan berat rendah.

Selain itu, bayi juga dapat lahir dengan anemia, bukan hanya itu, bayi bisa mengalami gangguan tumbuh kembang pada masa anak-anak.

Risiko lainnya adalah daya tahan ibu menurun, sehingga lebih rentan terserang infeksi. Kondisi ini juga bisa membuat durasi perawatan ibu setelah bersalin menjadi lebih lama, dan meningkatkan risiko terjadinya depresi pasca melahirkan.

Baca Juga: 5 manfaat lobak untuk ibu hamil, salah satunya menurunkan kadar gula darah

Jika disertai defisiensi asam folat, kehamilan dengan anemia dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan kecacatan, misalnya kecacatan saraf tulang belakang atau otak.

Untuk mencegah dan mengatasi kadar HB yang rendah saat usia kehamilan 9 bulan, ibu hamil dapat dua cara berikut:

Memperbanyak asupan nutrisi secara tepat

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat, vitamin an B12, saat kekurangan nutrisi tersebut.

Baca Juga: Mengenali tanda-tanda kontraksi palsu pada ibu hamil

Wanita hamil membutuhkan 20-30 mg zat besi per hari. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, Bumil dapat mengonsumsi makanan sumber zat besi, seperti daging merah, unggas, ikan, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, serta telur.

Mengonsumsi suplemen prenatal

Jika asupan dari makanan dirasa kurang, ibu hamil dapat mengonsumsi suplemen prenatal yang berisi zat besi, asam folat, atau vitamin B12.

Konsumsi suplemen tentunya harus sesuai saran dokter. Hindari sembarangan mengonsumsi suplemen, karena tiap suplemen memiliki fungsi, risiko, dan aturan pemakaiannya masing-masing.***

 

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Alo Dokter

Tags

Terkini

Terpopuler