WartaBulukumba - Berbagai kandungan yang terdapat di dalam rorok, membuatnya menjadi berbahaya. Salah satu masalah dari rokok adalah organ reproduksi.
Kandungan nikotin yang merupakan zat stimulan yang dapat memperbaiki suasana hati serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Tetapi zat ini bisa menimbulkan efek kecanduan sehingga membuat perokok sulit menghentikan kebiasaan tersebut.
Baca Juga: Waspada, bayi belum lahir bisa terpapar asap rokok!
Efek samping nikotin, seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah, berkurangnya nafsu makan, sesak napas, mual, serta diare, semuanya sangat berbahaya bagi kesehatan.
Selain nikotin, kandungan karbon monoksida bisa menghalangi suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh, memaksa jantung bekerja lebih keras, dan mengganggu kinerja paru-paru.
Dalam asap rokokterdapar tar yang mengandung berbagai bahan kimia karsinogen yang dapat memicu perkembangan sel kanker di tubuh.
Baca Juga: Inilah Bahaya Rokok Elektronik
Paparan benzena dalam rokok dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia dan kondisi kelainan darah lainnya.
Berikut beberapa bahaya merokok bagi kesehatan, dikutip WartaBulukumba.com dari Alodokter.
Gangguan kardiovaskular
Orang yang sering merokok, baik merokok secara aktif atau hanya menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: Benarkah vape lebih aman ketimbang rokok? Simak penjelasan dokter Sung
Risiko ini bisa semakin meningkat pada perokok yang jarang berolahraga, kurang menjaga pola makan, dan sering stres.
Kerusakan otak
Merokok dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, baik pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Penyakit mulut dan tenggorokan
Efek yang kerap timbul akibat merokok adalah bau mulut, gigi bernoda, dan penyakit gusi merupakan.
Baca Juga: Bahaya mengintai kesehatanmu dengan 3 trend fashion sehari-hari, salah satunya sepatu hak tinggi
Tak hanya itu, merokok juga bisa menimbulkan masalah serius lain, seperti kanker pada mulut, bibir, lidah, dan tenggorokan.
Penyakit paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel paru-paru yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker.
Selain itu, merokok juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru, seperti bonkitis, penyakit paru obstruktif kronis dan emfisema.
Baca Juga: 6 manfaat soda kue untuk kesehatan dan kecantikan, salah satunya menghalau badan badan
Penyakit lambung
Beberapa risiko penyakit lambung lainnya yang dapat terjadi pada seorang perokok adalah ulkus atau tukak lambung dan kanker lambung.
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan penyakit asam lambung .
Tulang keropos atau rapuh
Kerapuhan pada tulang yang disebabkan oleh racun pada rokok. Oleh karena itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis.
Baca Juga: 5 manfaat teh hijau bagi kesehatan, salah satunya menghambat pertumbuhan sel kanker
Riset menyebutkan bahwa wanita yang merokok lebih rentan mengalami osteoporosis daripada wanita yang tidak merokok.
Penuaan dini
Rerisiko penuaan dini muncul lebih awal pada perokok aktif. Tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan di sekitar mata dan mulut.
Hal ini karena kurangnya asupan oksigen ke kulit, sehingga orang yang merokok akan terlihat lebih tua daripada orang yang tidak merokok.
Baca Juga: 7 manfaat buah naga bagi kesehatan, salah satunya menjaga berat badan
Masalah pada organ reproduksi
Pada wanita, merokok dapat mengurangi tingkat kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi HPV.
Pada pria, merokok bisa menyebabkan gangguan ereksi dan mengurangi produksi sperma.
Gangguan psikologis
Selain penyakit fisik, merokok juga dapat menimbulkan gangguan psikologis, seperti gangguan cemas, susah tidur, dan depresi.
Baca Juga: Apa saja jenis makanan sehat untuk ibu hamil? Yuk, intip di sini!
Efek ini bisa terjadi karena otak sudah mengalami kerusakan karena sering terpapar zat beracun dari rokok atau karena berhenti merokok secara tiba-tiba.***