Akibat tekanan kerja perempuan lebih berisiko serangan jantung

- 19 September 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi wanita karir lebih cepat stres. Wanita karir ternyata paling berisiko terkena serangan jantung.  Hal ini merupakan jawaban dari sejumlah penelitian tentang wanita yang bekerja dengan tekanan tinggi berpotensi serangan jantung.
Ilustrasi wanita karir lebih cepat stres. Wanita karir ternyata paling berisiko terkena serangan jantung. Hal ini merupakan jawaban dari sejumlah penelitian tentang wanita yang bekerja dengan tekanan tinggi berpotensi serangan jantung. /Pexels/ Andrea Piacquadio

WartaBulukumba - Stres kerja, gangguan tidur, dan kelelahan dianggap sebagai faktor risiko serangan jantung dan stroke.

Kondisi ini meningkat lebih tajam terhadap perempuan. Sebuah studi terbaru mengungkap hal tersebut. 

Studi yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa ini membandingkan data dari 22.000 pria dan wanita Swiss antara 2007 dan 2017, dikutip WartaBulukumba.com dari PJM News yang melansir The Sun.

Baca Juga: Risiko konsumsi gula berlebihan, salah satunya adalah depresi

Dalam studi tersebut, hasilnya ditemukan dua pertiga orang dewasa mengeluhkan stres akibat pekerjaan, yang mana sebanyak 66 persen terdeteksi pada 2017 dan 59 persen terdeteksi pada 2012.

Peningkatan jumlah orang dewasa yang mengeluhkan stres pekerjaan ini juga bersamaan dengan naiknya proporsi wanita yang bekerja penuh waktu selama periode tersebut, yakni dari 38 persen menjadi 44 persen.

Sebanyak 1 dari 3 wanita atau sekitar 33 persen wanita merasa sering mengeluh lelah dan lemah dibandingkan dengan 26 persen pria.

Baca Juga: Benarkah minuman boba menyimpan efek buruk bagi kesehatan?

Selama penelitian ini, sebanyak 8 persen wanita lebih sering mengalami masalah tidur dibandingkan pria yang hanya 5 persen.

Halaman:

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah