WartaBulukumba - Invasi pandemi Covid-19 di planet ini tak mengenal usia.
Berbagai catatan menunjukkan bahwa kasus Covid-19 yang menyerang anak-anak diakibatkan invasi varian Delta.
Fakta itu menegaskan bahwa anak-anak menjadi salah satu kategori usia yang rentan paparan pandemi. Termasuk Long Covid-19.
Baca Juga: Begini nominal gaji Lionel Messi per detik di PSG
Catatan lainnya menunjukkan bahwa banyak anak-anak yang bisa kembali pulih setelah terinfeksi Covid-19, namun Long Covid-19 bisa menghinggapi anak-anak.
Fox News memberitakan, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dr. Rochelle Walensky mengungkapkan sebuah penelitian oleh badan kesehatan terkait kerentanan anak-anak diserang Long Covid-19.
Peluang sebanyak 2-3 persen bagi kategori usia anak-anak untuk terinfeksi Covid-19 dan lebih rendah dari orang dewasa.
Baca Juga: Kuasa Hukum Moeldoko bantah kliennya terlibat pengadaan Ivermectin, begini argumentasinya
Penjelasan serupa diungkapkan dr. Rochelle Walensky, dr. Amanda Morrow dan dr. Laura Malone dari Klinik Rehabilitasi Anak Penyintas Covid-19 Kennedy Krieger Institute.
Para ahli tersebut mengungkapkan ihwal anak-anak memiliki risiko terkena Long Covid-19.
Walaupun tidak bisa dideteksi sebelumnya kapan efek infeksi virus tersebut akan muncul.
Baca Juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas yang mengancam warga
Berikut enam gejala Long Covid-19 pada anak-anak yang mesti diantisipasi:
1. Kelelahan
2. Sakit kepala
3. Intoleransi terhadap aktivitas
4. Pusing
5. Keluhan kognitif yang mengakibatkan kesulitan dengan tugas sekolah
6. Perubahan suasana hati
Mereka bisa pulih namun rentang waktu pemulihannya tidak diketahui durasinya.
Disclaimer: artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com berjudul "Orangtua Wajib Tahu, Simak Enam Gejala Long Covid-19 pada Anak".***