Varian Delta mencapai 60 persen kasus Covid-19 di Inggris dan menyebar di 62 negara

- 10 Juni 2021, 02:24 WIB
Hasil studi Lancet:Vaksin Pfizer kurang efektif untuk varian Delta dibandingkan strain sebelumnya.
Hasil studi Lancet:Vaksin Pfizer kurang efektif untuk varian Delta dibandingkan strain sebelumnya. /NDTV.COM

WartaBulukumba - Mereka mengintai di mana-mana. Setelah itu berlompatan menyerang. Masalahnya, mereka tak terlihat.

Seolah tak ada satupun lekuk di planet Bumi tanpa varian-varian baru Covid-19.

Pejabat kesehatan di Amerika Serikat sedang bekerja keras agar lebih banyak orang Amerika yang divaksinasi untuk berjaga-jaga dari serangan Varian Delta.

Baca Juga: Refly Harun: Saya takut dikriminalisasi

Varian tersebut terendus pertama kali dalam gelombang tsunami Covid-19 di India dan Amerika Serikat punya tanggung jawab mencegahnya menyebar di kalangan rakyatnya sendiri.

Varian ini sekarang telah menjadi jenis yang dominan di Inggris, bertanggung jawab atas sekitar 60% kasus baru.

Dilansir WartaBulukumba.Com dari NBC Boston, Kamis 10 Juni 2021, kepala penasihat medis Gedung Putih Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa varian ini lebih umum daripada strain Alpha, sebelumnya disebut strain B.1.1.7, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, dan penularan memuncak pada orang antara usia 12 dan 20.

Baca Juga: Tambang Mojiang China dan perannya dalam asal usul Covid-19

Pertama kali terdeteksi pada Oktober, Varian Delta telah menyebar ke setidaknya 62 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia pekan lalu.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: NBC Boston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x