Iran serang Israel Penjajah dengan ratusan drone dan belum ada balasan

- 14 April 2024, 16:51 WIB
Iran meluncurkan puluhan rudal drone dan misil ke arah wilayah Israel Penjajah pada 14 April 2024.
Iran meluncurkan puluhan rudal drone dan misil ke arah wilayah Israel Penjajah pada 14 April 2024. /Pikiran Rakyat

WartaBulukumba.Com - Ketika matahari tenggelam pada hari Ahad, 14 April 2024, suara peringatan keras dari para pemimpin militer Iran bergema, mengisyaratkan kemungkinan badai ganas yang siap menghantam jika 'Israel' berani membalas serangan terbaru yang terdiri dari hujan drone dan rudal.

Diwartakan Reuters pada Ahad, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, kepala staf angkatan bersenjata Iran, dengan nada yang berat dan serius, melalui siaran televisi negara, menabur benih kekhawatiran dengan pernyataan yang tegas: setiap tindakan militer 'Israel' yang mendatang akan disambut dengan kekuatan yang menghancurkan dari Iran, dua kali lebih dahsyat dari apa yang telah dilihat malam itu.

Dengan nada yang sama tegang, Hossein Salami, komandan dari pasukan elit Korps Pengawal Revolusi Islam, memperkuat narasi perang tersebut, mengungkapkan bahwa Iran akan dengan ganas membalas terhadap setiap serangan 'Israel' terhadap warga atau kepentingannya.

Baca Juga: Israel Penjajah sesumbar melawan Iran tapi 6 bulan perang di Gaza tak mampu mengalahkan Hamas

Serangan ini, yang merupakan balasan langsung untuk insiden yang diduga serangan udara 'Israel' di Damaskus, menewaskan seorang perwira senior dari Korps Pengawal Revolusi, telah menaikkan suhu ketegangan ke titik didih.

Episode ini bukan hanya menimbulkan kabut asap konflik militer, tetapi juga mengancam akan meledak menjadi perang terbuka yang lebih luas, dengan Amerika Serikat dan 'Israel' di satu pihak, menghadapi Iran yang diperkuat oleh sekutu regionalnya di pihak lain.

Setiap pihak, berdiri dengan kepastian dan determinasi, mempersiapkan langkah selanjutnya dalam tarian geopolitik yang kian tidak terduga ini.

Baca Juga: Geopolitik tak bisa diprediksi, Kim Jong Un ungkap Korea Utara harus lebih bersiap lagi hadapi perang

Kekuatan regional seperti Mesir dan negara-negara besar lainnya menyerukan pengendalian diri dalam upaya menghindari eskalasi yang tidak terkendali, namun dengan setiap gerakan baru, garis batas antara perang tersembunyi dan konfrontasi langsung semakin kabur.

Mengutip Al Jazeera, 'Israel' mengatakan lebih dari 300 drone dan misil diluncurkan ke arahnya dari Iran, Irak, dan Yaman, dengan menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka berhasil dicegat.

Iran menyatakan bahwa mereka melakukan serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan 'Israel' terhadap konsulat Iran di Suriah pada tanggal 1 April dan menyatakan bahwa masalah ini kini dapat "dianggap selesai."

Baca Juga: 6 bulan genosida di Gaza: Israel Penjajah juga menargetkan kuburan, masjid, gereja dan rumah sakit

Reaksi Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan keprihatinannya atas eskalasi militer ini dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Ahad.

"Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya serta mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang," demikian pernyataan resmi Kemlu Arab Saudi.

Saudi menekankan pentingnya semua pihak untuk menahan diri guna melindungi warga dari bahaya yang muncul akibat konflik antarnegara.

Mereka juga mengajak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk bertindak dalam menjaga perdamaian.

"Kementerian Luar Negeri Arab Saudi kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi, mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kawasan ini memiliki relevansi besar bagi perdamaian dan keamanan global, dan DK PBB harus bertindak untuk mencegah peningkatan krisis yang dapat memiliki konsekuensi serius," tambah pernyataan tersebut.

Sementara itu, perkembangan di Gaza, setidaknya 19 warga Palestina tewas dan lebih dari 200 orang terluka dalam enam serangan besar terbaru 'Israel', sementara di Tepi Barat yang diduduki, pemukim  'Israel' terus menyerang warga Palestina dan rumah mereka, melukai setidaknya 19 orang.

Setidaknya 33,729 warga Palestina telah tewas dan 76,371 orang terluka dalam serangan 'Israel' di Gaza sejak tanggal 7 Oktober. Jumlah korban tewas di 'Israel' dari serangan Hamas tanggal 7 Oktober adalah 1,139, dengan puluhan orang masih ditahan sebagai sandera.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah