Negara-negara PBB akan segera 'menguliti' China terkait penindasan terhadap Muslim Uyghur

- 9 Mei 2021, 09:31 WIB
Pengunjuk rasa Hongkong memegang bendera Uyghur Turkistan Timur, 22 Desember 2019.
Pengunjuk rasa Hongkong memegang bendera Uyghur Turkistan Timur, 22 Desember 2019. /Reuters/Lucy Nicholson

WartaBulukumba - Negeri Tirai Bambu tampaknya sedang berupaya keras memperkuat 'pertahanan' terkait dua frasa ini: Xinjiang dan Muslim Uyghur.

Sebuah alasan kuat telah mendorong China mendesak negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menghadiri acara yang direncanakan pekan depan oleh Jerman, Amerika Serikat dan Inggris.

"Beijing telah mencoba selama bertahun-tahun untuk menggertak pemerintah agar bungkam tetapi strategi itu telah gagal total, karena semakin banyak negara-negara maju menyuarakan kengerian dan kebencian atas kejahatan China terhadap Muslim Uyghur dan Turki," kata direktur Human Rights Watch PBB Louis Charbonneau, Jumat 7 Mei 2021.

Baca Juga: Dunia internasional serukan India segera lockdown total

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Ahad 9 Mei 2021, acara itu akan 'menguliti' China terkait penindasan terhadap Muslim Uyghur dan minoritas lainnya di Xinjiang.

"Ini adalah acara bermotivasi politik," tulis misi PBB di China dalam catatan, tertanggal Kamis.

"Kami meminta misi Anda untuk TIDAK berpartisipasi dalam acara anti-China ini," imbuhnya.

China menuduh bahwa penyelenggara acara tersebut, yang juga mencakup beberapa negara Eropa lainnya bersama dengan Australia dan Kanada, menggunakan "masalah hak asasi manusia sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China seperti Xinjiang, untuk menciptakan perpecahan dan turbulensi serta mengganggu pembangunan China."

Baca Juga: Ledakan bom mobil di sekolah Kabul menewaskan sedikitnya 55 orang, sebagian besar anak perempuan

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah