Rakyat Palestina di Tepi Barat menutup sekolah akibat varian baru Coronavirus

- 28 Februari 2021, 06:30 WIB
Masjid Ibrahimi dan sekitarnya di Hebron, Tepi Barat pada 1 September 2020.
Masjid Ibrahimi dan sekitarnya di Hebron, Tepi Barat pada 1 September 2020. /Anadolu Agency/Issam Rimawi/Anadolu Agency

WartaBulukumba - Sebagai hunian bagi 3,1 juta warga Palestina, Tepi Barat termasuk rawan dalam penyebaran varian baru Coronavirus. Warga Palestina saat ini telah menutup sekolah-sekolah di Tepi Barat.

Beberapa waktu lalu data menunjukkan total 118.519 kasus virus corona dan 1.406 kematian di Tepi Barat.

Sedangkan di Gaza, tempat pembatasan virus corona secara bertahap dicabut sejak Januari, telah melaporkan 55.091 kasus dan 549 kematian dalam populasi 2 juta.

Baca Juga: Lagi, Geng Kriminal menculik 317 gadis di Nigeria

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Ahad 28 Februari 2021, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan pada Sabtu kemarin bahwa sekolah-sekolah di Tepi Barat akan ditutup selama 12 hari dalam upaya menghentikan peningkatan tajam infeksi varian baru Coronavirus.

Sekolah menengah akan dibebaskan dari penutupan yang akan dimulai pada hari Minggu, kata Shtayyeh dalam pidato yang disiarkan televisi, menambahkan pembatasan baru dipicu oleh sejumlah besar kasus varian Inggris dan Afrika Selatan di wilayah tersebut.

Pada hari Kamis lalu, dilaporkan bahwa sampel acak pasien virus corona menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat korban terinfeksi varian dari Inggris.

Baca Juga: Suriah mendesak Joe Biden untuk tidak mengikuti 'hukum rimba'

"Wilayah Palestina memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di Timur Tengah dan Afrika Utara dan bahwa tingkat positif di Tepi Barat lebih dari 21%, dan di Gaza 29%, menunjukkan tingkat yang tidak terkendali. penyebaran pandemi," demikian bunyi laporan mingguan Bank Dunia.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah