Disinformasi Vaksin COVID - 19, paling banyak tersebar di Facebook

- 23 Februari 2021, 20:16 WIB
Kominfo sediakan akses chatbot Whatsapp untuk vaksin COVID-19
Kominfo sediakan akses chatbot Whatsapp untuk vaksin COVID-19 /ANTARA

WartaBulukumba - Media sosial adalah pusat informasi yang sangat berpengaruh pada zaman sekarang. Beredarnya informasi penting untuk lebih diperhatikan sumber kebenarannya. Peristiwa disinformasi lazim terjadi.

Kementerian mengidentifikasi 111 isu informasi yang tidak benar di media sosial. Hoaks tersebut sudah diturunkan oleh Tim AIS Kominfo. Hoaks paling banyak tersebar di Facebook dengan jumlah 471 sebaran.

Sedangkan media sosial lain juga banyak di Twitter dengan jumlah 45, Tiktok 15 dan Instagram 9 sebaran.

Baca Juga: Dua korban tabrak lari di Desa Topanda, mobil pelaku sempat difoto oleh warga

Jika tidak ada penanganan lebih lanjut dikhawatirkan hoaks tentang vaksin COVID-19 terus akan meningkat. Anthonius Malau Koordinator Pengendalian Internet Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, menganggap kejadian ini akan menimbulkan dampak yang serius.

"Karena vaksin ini menjadi program pemerintah yang tidak boleh gagal, program ini harus berhasil seperti yang dikatakan para ahli untuk mencapai target herda immunity masyarakat, supaya COVID-19 bisa dikendalikan," katanya pada Selasa 23 Februari 2021.

Kominfo menilai dalam mengatasi hoaks perihal vaksin ini diperlukan pandangan dari lembaga lain.

Baca Juga: Fokus peningkatan kondisi fisik, beberapa pemain timnas persiapan SEA Games 2021 cedera

"Dari Polri tadi jelas mengatakan bahwa mereka akan menangani kasus ini sesegera mungkin, tapi syaratnya adalah kalau laporan masyarakat harus lengkap supaya cepat ditindaklanjuti," tambah Anthonius.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah