Aung San Suu Kyi ditahan Militer Myanmar di tempat rahasia?

- 27 Februari 2021, 06:05 WIB
Seorang demonstran dengan tato Aung San Suu Kyi.
Seorang demonstran dengan tato Aung San Suu Kyi. /Reuters/STRINGER/REUTERS

Panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pihak berwenang menggunakan kekuatan minimal. Meski demikian, setidaknya tiga pengunjuk rasa tewas. Militer mengumumkan seorang polisi juga tewas.

Suu Kyi, 75, telah ditahan tanpa komunikasi di Naypyitaw sejak kudeta.

Baca Juga: Menteri Pertanian: pusat data bisa mempercepat ekosistem digital di bidang pertanian

Situs web Myanmar Now meyebutkan  dia telah dipindahkan dari rumahnya di ibu kota, mengutip sumber senior NLD yang mengatakan: "Kami tidak tahu lagi di mana dia ditahan."

Seorang pengacara untuknya, Khin Maung Zaw, mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah mendengar hal yang sama dari pejabat NLD tetapi tidak dapat memastikannya. Pihak berwenang tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

Khin Maung Zaw sebelumnya mengeluh dia tidak dapat mempersiapkan dengan baik untuk sidang berikutnya, pada hari Senin, karena dia tidak memiliki akses.

Baca Juga: Data Mafindo: hoaks yang tersebar di Indonesia sebanyak 2.298 sepanjang 2020

"Saya membutuhkan instruksi darinya tentang cara melakukan pembelaan kami di pengadilan ... Saya khawatir akan kehilangan hak untuk mengakses keadilan dan akses ke penasihat hukum," katanya.

Suu Kyi, putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan rumah di bawah junta sebelumnya. Dia menghadapi tuduhan mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal dan melanggar undang-undang bencana alam dengan melanggar protokol virus corona.

Utusan Myanmar meminta PBB untuk menghentikan kudeta saat polisi membubarkan protes. Seorang utusan untuk pemerintah Myanmar yang digulingkan meminta PBB untuk menggunakan "segala cara yang diperlukan" untuk menghentikan kudeta militer pada hari Jumat, ketika polisi menindak pengunjuk rasa anti-junta dengan peluru karet dan granat kejut.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah