Poling online Pikiran-rakyat.com: 'Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih presiden?'

- 16 Januari 2024, 12:15 WIB
Tiga pasangan Capres Cawapres pada Pilpres 2024
Tiga pasangan Capres Cawapres pada Pilpres 2024 / /Tangkapan layar Instagram.com/@kpu_ri

Pemilih ini mungkin mencari validasi pilihan mereka dalam angka-angka survei atau tertarik pada calon yang populer dan dianggap memiliki peluang menang yang lebih besar.

Baca Juga: Pesta demokrasi di Pilpres 2024 semestinya membahagiakan hati rakyat Indonesia

Gagasan (20%)

Visi dan gagasan yang disampaikan oleh calon presiden menjadi faktor penting bagi 20% pemilih. Kelompok ini cenderung lebih fokus pada program, kebijakan, dan rencana aksi yang ditawarkan oleh calon. Mereka mencari solusi konkret untuk isu-isu nasional dan lebih mementingkan apa yang akan dilakukan calon presiden daripada hanya sekedar persona atau popularitasnya.

Sikap dan Ketokohan (36%)

Sebagian besar, yaitu 36% responden, menekankan pentingnya sikap dan ketokohan calon. Aspek ini meliputi integritas, kepribadian, kemampuan kepemimpinan, dan nilai-nilai yang dipegang oleh calon. Kelompok ini cenderung mencari sosok yang mereka percayai dapat mewakili nilai-nilai mereka dan memiliki karakter kuat untuk memimpin negara.

Rekam Jejak (15%)

Rekam jejak calon mempengaruhi 15% pemilih. Kelompok ini mengambil keputusan berdasarkan kinerja masa lalu calon, baik itu dalam jabatan publik, sektor swasta, atau aktivitas sosial. Bagi mereka, masa lalu adalah indikator terbaik dari apa yang mungkin dicapai calon di masa depan.

Tidak Tahu (8%)

Sebuah segmen yang signifikan, yaitu 8%, masih belum memutuskan atau tidak tahu. Ini mencerminkan ketidakpastian dan kompleksitas pilihan politik di Indonesia, serta mungkin juga menunjukkan kebutuhan akan informasi lebih lanjut atau ketidakpuasan terhadap calon yang ada.

Hasil polling ini menggambarkan keragaman pemikiran dan prioritas di antara pemilih Indonesia. Dari gimik kampanye hingga rekam jejak calon, setiap faktor memainkan peran dalam membentuk keputusan pemilih. Pada akhirnya, pemilihan presiden Indonesia tidak hanya merupakan pesta demokrasi, tetapi juga refleksi dari nilai, harapan, dan aspirasi rakyatnya.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang menjadi pertimbangan pemilih, calon presiden dapat menyusun strategi yang lebih efektif untuk berkomunikasi dengan pemilih dan menyampaikan pesan yang resonan dengan kebutuhan dan keinginan mereka.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah