Network
WartaBulukumba.Com - Berbincang dengan Andi Muhammad Alghazali, S,Sos., seperti menemukan oase terkait gagasan yang segar di Kabupaten Bulukumba. Meskipun bukan berarti daerah ini tempat tandus bagi visi.
Andi Muhammad Alghazali, alumni UVRI pada tahun 2009 dengan gelar S.Sos., saat ini masih terus mengejar ilmu dengan melanjutkan studi pasca sarjana di STIE Amkop Jurusan Manajemen. Visinya tak terbatas pada batas-batas geografis, tapi merambah ke dimensi kepemudaan dan ekonomi kerakyatan berwawasan global.
"Kita tidak bisa menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi tanpa memahami dan memberdayakan generasi muda," ujar salah satu Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan ini saat diwawancarai oleh WartaBulukumba.Com pada Jumat, 1 Desember 2023.
Terkait persoalan-persoalan kekinian terkait kepemudaan khususnya di Kabupaten Bulukumba, Andi Muhammad Alghazali tidak hanya berbicara tentang lokalitas.
Baca Juga: Sepenggal dari perjalanan Ustad 'Bang Ilack' Ilhamsyah: 'Kopi, sufi dan Parlemen Santri'
Wawasan kepemudaan
"Pemuda adalah adalah tonggak masa depan, dan kita memiliki tanggung jawab untuk memperkuat fondasi mereka agar dapat bersaing secara adil dalam berbagai bidang, mulai lokal, regional bahkan hingga internasional, misalnya di mana mereka seharusnya berpihak, apakah penjajah 'Israel' atau Palestina yang sedang berjuang untuk kemerdekaan? Apakah UMKM hanya harus stagnan di tingkat lokal misalnya? Kenapa tidak ada visi dan mendorong mereka semisal untuk go internasional," ungkapnya sambil menyeruput kopinya.
Andi Muhammad Alghazali lahir pada 10 Januari 1986 di Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Alumni Seba Polri pada tahun 2004 dari Angkatan ke-2 ini mengabdi dalam dinas kepolisian selama 18 tahun sebelum memutuskan untuk mengajukan pensiun dini.
Motivasinya? Bertarung dalam Pileg 2024 dan mewakili Partai NasDem untuk DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Dapil 5 Bulukumba-Sinjai dengan nomor urut 6.
Memahami masalah dan getaran di tingkat akar rumput
Selama masa dinasnya di kepolisian, Caleg Partai NasDem ini mengaku tidak hanya melihat dan mendengar masalah masyarakat dari jauh, tetapi turut merasakan setiap getarannya.
Pengalamannya dalam interaksi sosial dengan masyarakat, mulai di kampung kelahirannya, Palampang dan Kabupaten Bulukumba secara umum, telah menjadi titik pijaknya dalam memahami dinamika sosial di tingkat akar rumput. Menurut Andi Acha, panggilan akrabnya, hubungan sosial yang baik merupakan fondasi utama dalam membangun perubahan yang berarti.
"Kita harus menggali akar masalah, bukan sekadar menghadapi dampaknya," urainya singkat.
Baca Juga: Perang terhadap politik uang: Bawaslu Bulukumba mengakui personelnya terbatas
Dalam berbagai kunjungan ke pedesaan di Kabupaten Bulukumba, Andi Acha menunjukkan ketertarikannya pada keseharian masyarakat.
"Ini bukan hanya tentang kehadiran di acara-acara besar. Politik ada di setiap percakapan di warung kopi, di setiap pelukan antarwarga, di setiap usaha kecil yang ingin tumbuh," ungkapnya.
Bagi Andi Acha, Pileg 2024 bukan hanya tentang kursi di parlemen, tetapi lebih pada kesempatan untuk mewujudkan perubahan.
"Saya tidak hanya berjanji pada perjuangan menggoalkan aspirasi, tapi juga pada transformasi yang berarti. Saya ingin membangun jembatan antara keinginan mereka dan kebijakan yang diperlukan."
Bagi Andi Acha, setiap suara yang didengar dan setiap masalah yang diselesaikan membawa harapan baru bagi masa depan yang lebih baik bagi Palampang, Bulukumba, hingga Sinjai.***
