Network
WartaBulukumba.Com - Merebak rencana aksi mogok nasional 5 juta kaum buruh se-Indonesia selama 14 hari! Bisa dibayangkan, hening mengejutkan di pabrik-pabrik. Mesin-mesin terdiam. Industri membeku. Dari timur ke barat, gerakan solidaritas menggiring perusahaan-perusahaan ke dalam jeda produksi.
Di lain sisi, rencana aksi mogok nasional 5 juta kaum buruh se-Indonesia dinilai bisa menjadi penakar ketangguhan Partai Buruh layak ikut Pemilu 2024. Kaitan aksi mogok ini dengan Pemilu 2024. termasuk pemilu di daerah, diulas oleh pengamat dari Atlantika Nusantara Institute, Jacob Ereste.
"Aksi mogok nasional kaum buruh yang didukung Partai Buruh menjadi semacam pertaruhan tidak hanya bagi kaum buruh maupun serikat buruh, tetapi juga untuk Partai Buruh yang baru muncul lagi setelah tenggelam pada beberapa kali Pemilu sebelumnya di Indonesia," kata Jacob Ereste dalam wawancara online dengan WartaBulukumba.Com pada Rabu, 29 November 2023.
Baca Juga: Posisi strategis insan pers dan kaum buruh pada Pemilu 2024
Akan tercatat dalam sejarah panjang gerakan kaum buruh di Indonesia
Dalam lembaran sejarah politik di Indonesia, Partai Buruh memang pernah muncul pada beberapa kali putaran Pemilu sejak reformasi tahun 1998 yang melahirkan juga kebebasan berserikat hingga aksi mogok yang diatur oleh Undang-undang.
Pernyataan terbuka Presiden Partai Buruh, Said Iqbal pada Kamis, 23 November 2023, menyedot perhatian banyak pihak, setelah sekian lama Partai Buruh terkesan tenggelam sejak dideklarasikan pada beberapa tahun silam dengan menggandeng sejumlah organisasi buruh dari yang berplat kuning maupun organisasi buruh yang dianggap berplat hitam.
"Aksi mogok kaum buruh kali yang diklaim berskala nasional tentu akan tercatat pula dalam sejarah panjang gerakan kaum buruh di Indonesia. Karena aksi mogok kaum buruh kali ini yang dikompilasi dengan gerakan Partai Buruh merupakan keunikan tersendiri, terutama sejak Partai Buruh dideklarasikan serta segera membangun basis Partai Buruh di semua daerah, tidak hanya pada kawasan atau wilayah industri semata," urai Jacob Ereste.
Baca Juga: Industri partai politik dalam kemasan instan
