Perang terhadap politik uang: Bawaslu Bulukumba mengakui personelnya terbatas

29 September 2023, 14:39 WIB
Ilustrasi money politic lewat dompet digital - Perang terhadap politik uang: Bawaslu Bulukumba mengakui personelnya terbatas /Pexels/ivansamkov

WartaBulukumba.Com - Sore masih ditimpa panas menyengat saat Bulukumba memasuki sore ba'da Ashar. Sejumlah pemuda bergerak menuju titik kumpul di sebuah warung kopi di Kelurahan Tanete pada Kamis, 28 September 2023. 

 

Ada 'dialog demokrasi' yang diinisiasi dan digelar oleh sekelompok pemuda yang bernaung di bawah DPK KNPI Kecamatan Bulukumpa. Mengangkat tema "Politik Uang Meresahkan atau Hal yang Lumrah?" menjadikannya sebagai dialog yang sangat menarik, tentu saja, menjelang kontestasi pemilu di daerah, apalagi Bulukumba sedang populer sebagai salah satu dari 10 besar daerah rawan politik uang di Indonesia.

Memicu kegelisahan! Sebagai keresahan dan kepedulian pemuda Bulukumba, dialog ini diharapkan memunculkan gagasan dan pemikiran segar dalam perang terhadap politik uang.

Baca Juga: Daerahnya masuk 10 besar rawan politik uang se-Indonesia, Caleg DPR RI asal Bulukumba: 'Sessajaki'

Perang terhadap politik uang, pemuda Bulukumba didorong ikut andil WartaBulukumba.Com

Para Narsum Dikepung Pertanyaan Jebakan

Warkop Panyyingkulu dipenuhi oleh sejumlah pemuda dari berbagai kalangan. Mereka datang untuk duduk bersama menemukan formulasi terkait bagaimana politik uang bisa dibasmi. Tak main-main, mereka menghadirkan ketua KPU Bulukumba, komisioner Bawaslu yang diwakili oleh Ketua Panwas Kecamatan Bulukumpa, Ketua KNPI Bulukumba dan MPI KNPI Bulukumba.

Dialog berjalan sangat komunikatif dan interaktif, sekum DPK KNPI Kecamatan Bulukumpa yang dipercaya menjadi moderator tak tanggung tanggung menguliti satu persatu narasumber dengan pertanyaan demi pertanyaan.

Rais, Ketua KNPI Bulukumba memberi apresiasi tinggi terkait pertanyaan dan pernyataan penuh kualitas dan jebakan yang dilemparkan moderator. Begitu pun narasumber lain yang pada dialog tersebut dicerca dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajam.

Baca Juga: Perang terhadap politik uang, Bawaslu Bulukumba harus mengembangkan pendekatan baru

Bawaslu Butuh Bantuan Pemuda

Selaku Ketua KNPI Bulukumba, Rais sangat mengapresiasi pelaksanaan dialog yang dilaksanakan oleh DPK KNPI. Rais sampai menantang pemuda di Bulukumpa untuk bisa lebih responsif melawan politik uang di Kabupaten Bulukumba.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Panwascam, menurutnya pemuda harus bisa ambil bagian mengawal Pemilu.

"Kami sebagai pengawas pemilu personelnya terbatas, olehnya itu kami butuh pemuda ikut andil dalam pengawasan pemilu terutama mengawal soal money politic," ungkap Muh Jaffar.

Asdar selaku ketua FBPD kecamatan Bulukumpa kemudian menjadi penanya awal di sesi tanya jawab. Asdar sangat khawatir melihat data dari Bawaslu, menurutnya hal itu bukan prestasi yang baik.

Baca Juga: Bulukumba dan politik uang: Menatap dengan uang tunai atau dompet digital?

"Berada di 8 besar daerah dengan tingkat kerawanan politik uang itu bukan sebuah prestasi, itu merupakan aib bagi masyarakat Bulukumba," tutur asdar.

Dialog berjalan sangat interaktif, pertanyaan-pertanyaan moderator dijawab satu persatu oleh para narasumber. Kadang-kadang narasumber terlihat canggung mendapatkan pertanyaan dari moderator. Hal tersebut karena pertanyaan tersebut sangat berisi dan bisa membuat berisik.

Di akhir dialog, Ketua DPK KNPI kecamatan Bulukumpa Suriyandi Asbir menantang kepada seluruh caleg yang ada di dapil Bulukumpa Rilau ale untuk mendeklarasikan diri untuk menolak money politik.

"Lewat forum diskusi ini, saya selalu Ketua DPK KNPI kecamatan Bulukumpa mewakili pengurus menantang semua caleg di kecamatan Bulukumpa Rilau Ale untuk sama sama mendeklarasikan diri untuk tidak melakukan money politic," ungkap andi tegas.

Dialog berakhir menjelang senja, suara adzan alarm alam bahwa kegiatan sudah berakhir. Moderator menutup dialog dan kemudian foto bersama.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler