Boikot produk Israel adalah kesempatan memperkuat industri lokal

- 1 November 2023, 15:07 WIB
Ilustrasi - Boikot produk Israel adalah kesempatan memperkuat industri lokal
Ilustrasi - Boikot produk Israel adalah kesempatan memperkuat industri lokal /Freepik.com

WartaBulukumba.Com - Gaza terus didera derita dalam kegelapan, ledakan, ribuan jasad syuhada. Memasuki hari ke 26 serangan udara Zionis Israel, kini sudah melebihi 8000 korban tewas. Separuh di antaranya adalah anak-anak, wanita dan lansia.

Di tengah gemuruh media sosial mengutuk serangan Zionis Israel ke Gaza, seruan untuk boikot produk Israel telah menjadi sorotan utama.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, melihat momen ini sebagai peluang emas untuk memperkuat industri dalam negeri.

Baca Juga: Refleksi poling online PRMN: Puaskah rakyat terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi memberantas korupsi?

Dorongan Bagi Pemerintah Mengetatkan Impor

Menurut Putu, ajakan boikot tersebut tidak hanya memberikan dukungan moral kepada Palestina, tetapi juga memberikan dorongan bagi pemerintah dalam upaya pengetatan barang impor ke dalam negeri.

"Dunia maya penuh dengan ajakan-ajakan untuk boikot sejumlah produk. Semoga ini bisa menjadi momen penting bagi kita dalam memperkuat kendali atas aliran barang impor, mengingat kita masih mengimpor beberapa produk," ujarnya saat merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2023 di Jakarta pada hari Selasa, dikutip dari Antara pada Rabu, 1 November 2023.

Putu juga berharap agar produk-produk dalam negeri dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pasar domestik, memastikan keberlanjutan industri lokal.

Baca Juga: Aksi solidaritas rakyat Indonesia untuk perjuangan kemerdekaan Palestina implementasi dari Mukadimah UUD 1945

Boikot Produk Israel 

Tagar #BoikotProdukIsrael sedang membanjiri berbagai platform media sosial. Seruan untuk menghindari produk buatan Israel dan produk yang secara terang-terangan mendukung tindakan Israel di Gaza terus berkembang di berbagai platform media sosial, termasuk di Indonesia.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah