WartaBulukumba.Com - Di hari-hari kelam Palestina penuh puing reruntuhan, serangan roket dan bom Zionis, ratusan korban jiwa melayang termasuk anak dan bayi, gelombang aksi slidaritas menggema di berbagai belahan dunia. Mulai Qatar, Inggris, hingga Indonesia.
Pakar dari Atlantika Nusantara Institute, Jacob Ereste, mengingatkan bahwa Aksi Solidaritas Rakyat Indonesia untuk perjuangan kemerdekaan Palestina merupakan implementasi dari Mukadimah UUD 1945.
Dalam perbincangan singkat secara online dengan Jacob Ereste yang berada di Banten pada Ahad malam, 15 Oktober 2023, pengamat sosial politik ini mengajak untuk kilas balik sejenak pada sejarah.
Baca Juga: Menjadi pasukan Al Qassam Hamas harus hafal Al Quran minimal 15 juz
"Cerita gerakan awal Zionisme bermula pada tahun 1897 yang disponsori Theodore Helzl untuk membangun sebuah negara bagi bangsa Yahudi yang berserakan di berbagai belahan bumi," tutur Jacob Ereste.
Begitulah dokumen sejarah mencatat, lanjut Jacob Ereste, ketika Perang Dunia I sedang berkecamuk tanpa kepastian kubu mana yang akan memenangkan peperangan itu.
"Sehingga Inggris perlu melakukan deklarasi yang terbilang kontroversi pada 2 November 1917 di Balfour. Intinya melegitimasi gerakan Zionisme," jelasnya.
Baca Juga: Mengenang sejarah Nakba 1948 saat 750 ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka oleh Zionis
Dokumen Balfour
Dengan pengetahuan sejarah yang kuat berdasarkan literatur komprehensif, Jacob Ereste mengungkapkan satu titik awal saat Arthur James Balfour bersurat kepada Lord Rothschild untuk menyampaikan secara resmi atas nama pemerintah tentang deklarasi simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan dan disetujui oleh kabinet.