Tragedi Kanjuruhan BRI Liga 1, tokoh agama asal Bulukumba sorot oknum polisi yang terlihat memukuli suporter

- 2 Oktober 2022, 12:55 WIB
Gunakan Gas Air Mata saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Polisi Langgar Kode Etik Keamanan FIFA.
Gunakan Gas Air Mata saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Polisi Langgar Kode Etik Keamanan FIFA. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc

Kerusuhan suporter yang pecah di Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga derby yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya mengakibatkan127 orang suporter tewas dan 180 lainnya harus dirawat di rumah sakit.

"Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, dilansir dari PMJ News pada Ahad, 2 Oktober 2022.

 

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Baca Juga: Update tragedi Liga 1 BRI di Stadion Kanjuruhan, polisi sibak penyebab tewasnya 127 suporter

Nico menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Selain korban meninggal, 13 unit kendaraan juga dirusak termasuk 10 di antaranya milik Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tuturnya.***

 

 

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x